30.9 C
Jakarta

Meminimalisir Radikalisme dengan Dakwah Moderat Para Mubaligh dan Muballigoh

Artikel Trending

AkhbarDaerahMeminimalisir Radikalisme dengan Dakwah Moderat Para Mubaligh dan Muballigoh
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Lombok – Ditengah masalah covid-19 yang melanda seluruh Dunia termasuk bangsa Indonesia, Lakpesdam NU Lombok Timur menggelar Dialog Keagamaan. Pada kesempatan kali ini tema yang diangkat adalah, “Dakwah transformatif dan moderat, meminimalisir radikalisme dengan mendorong peran Mubaligh dan Muballigoh dalam menyebarkan ajaran Islam yang Rahmatan Lilalamin”.

Dialog yang mengusung tejube besar penanganan radikalisme ini diselenggarakan di Ponpes Tohir Yasin, Lendang Nangka, Lombok Timur, Selasa 31 Maret 2020.

Suriadi selaku Ketua Lakpesdam NU Lombok Timur diawal sambutannya, ia menyampaikan, menyikapi virus corona memang keharusan, namun kita jangan sampai lengah dengan hal-hal kecil yang memiliki dampak besar terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia, seperti yang saya sampaikan yaitu gerakan radikal dan terorisme.

“Tidak boleh diabaikan dengan kelompok minoritas yang berpotensi menimbulkan keresahan di masyarakat. Kelompok tersebut adalah kelompok yang menganut paham radikalisme dalam setiap gerakan organisasinya,” ujar Suriadi.

Karena itu, lanjutnya, saya sampaikan mengingat respon beberapa oknum terhadap pemerintah dalam penanganan corona ini dianggap sebagai sebuah kegagalan, yang kemudian mereka narasikan sebagai kelemahan system demokrasi.

BACA JUGA  Berkat Hari Suci Agama, Dua Puluh Warga Binaan Hindu di Jatim Peroleh Remisi Nyepi

“Seakan-akan mereka ingin meneriakkan bahwa segala bentuk kondisi Negara ini sumbernya adalah Demokrasi yang tidak ada dalilnya, bahwa untuk menyelamatkan Indonesia, mereka ingin menegakkan Khilafah,” tambahnya.

Pria asal Desa Kerumut ini menjelaskan, pada satu sisi, system dinegara kita tidak melarang warganya untuk bersikap kritis maupun member masukan, namun kalau sudah mengkritisi system lalu menawarkan gagasan khilafah.

“Ini menjadi sebuah pintu masuk bagi gerakan sparatis, gerakan terorisme dan radikalisme atas nama agama,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Suriadi menegaskan, lakpesdam NU Lombok Timur mendorong efektifitas penanganan yang preventif, humanis dan damai dalam meminimalisir laju gerakan radikalisme di Lombok Timur.

“Hal itu dipandang perlu menggerakkan muballigh-muballigh yang ada di Lombok Timur, melalui forum-forum dialog keagamaan. Dimana ruang dakwah dan sosialisasi Islam rahmatallilalamin harus di isi oleh mereka yang memiliki ilmu pengetahuan yang tinggi, serta sesuai kapasitasnya sebagai tauladan ummat dan penyampai risalah kerasulannya,” pungkas Suriadi.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru