Harakatuna.com. Dharmasraya. Dua orang terduga pelaku pembakaran kantor Polres Dharmasraya, Sumatera Barat, Minggu (12/11) dini hari, sempat menuliskan “pesan jihad” sebelum tewas ditembak oleh aparat kepolisian.
Barang bukti yang “berhasil diamankan”, demikian keterangan resmi Polres Dharmasraya yang diterima BBC Indonesia, “satu lembar kertas yang berisikan pesan jihad.”
Belum diketahui identitas terduga penyerangan, tetapi kepolisian mengklaim telah menemukan barang bukti lainnya yaitu satu busur panah, delapan anak panah, dua sangkur, serta satu pisau.
Dua orang terduga pelaku pembakaran kantor Polres Dharmasraya, Sumatera Barat, Minggu (12/11) dini hari, sempat menuliskan “pesan jihad” sebelum tewas ditembak oleh aparat kepolisian.
Barang bukti yang “berhasil diamankan”, demikian keterangan resmi Polres Dharmasraya yang diterima BBC Indonesia, “satu lembar kertas yang berisikan pesan jihad.”
Belum diketahui identitas terduga penyerangan, tetapi kepolisian mengklaim telah menemukan barang bukti lainnya yaitu satu busur panah, delapan anak panah, dua sangkur, serta satu pisau.
Aparat Polres Dharmasraya kemudian “mengepung (dua) orang yang dicurigai tersebut”, tetapi yang bersangkutan dilaporkan “melakukan perlawanan”.
“Mereka melepaskan beberapa anak panah ke arah petugas,” demikian keterangan tertulis Polres Dhamasraya. Sehingga, personel Polres Dharmasraya melakukan tindakan tegas dengan menembakkan peluru ke udara, tambahnya.
“Akan tetapi kedua orang tersebut tetap melakukan perlawanan, sehingga dilakukan penembakan kearah kedua pelaku.” Kedua orang itu kemudian tewas, kata polisi.
Aksi pembakaran yang diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.45 WIB menyebabkan seluruh bangunan utama Polres Dharmasraya “hangus terbakar”. Diduga api berawal dari salah-satu ruangan di bagian belakang.
Kepolisian setempat saat ini tengah menyelidiki aksi pembakaran serta melacak latar belakang dua orang pelaku yang tewas ditembak.