30.8 C
Jakarta
spot_img

Melawan Tipu Daya Setan dengan Menjadi Orang Ikhlas

Artikel Trending

Asas-asas IslamTasawufMelawan Tipu Daya Setan dengan Menjadi Orang Ikhlas
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Salah satu hal yang diperintahkan Allah adalah memantapkan dalam hati bahwa setan itu musuh manusia. Karena setan merupakan musuh manusia, maka manusia juga harus mampu melawan setan. Salah satu upaya melawan setan yang diajarkan Al-Quran adalah dengan menjadi orang ikhlas. 

Perlu diketahui bersama bahwa setan itu telah bersumpah di hadapan Allah untuk selalu menggoda manusia sampai manusia itu tersesat dan jatuh ke dalam kenistaan.

قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ  قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ  إِلَى يَوْمِ الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ  قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي ‌لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ

Artinya: “Iblis berkata, Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari kebangkitan. Allah berfirman, Kalau begitu, maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh sampai waktu yang telah ditentukan. Iblis berkata, Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik perbuatan maksiat di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya.” (QS. Al-Hijr: 36-39)

Ayat ini mengabarkan kepada kita bahwa setan telah bersumpah di hadapan Allah untuk selalu menggoda manusia. Namun demikian dalam lanjutan Surat Al-Hijr ayat 40 setan memberikan pengecualian sumpahnya. Setan tidak akan pernah bisa menggoda orang-orang yang ikhlas.

قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ  إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ ‌الْمُخْلَصِينَ

Artinya: “Ia (Iblis) berkata, Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka.” (QS. Al-Hijr: 39-40)

BACA JUGA  Ini 5 Perbuatan Maksiat Yang Mengakibatkan Su’ul Khatimah

Kata mukhlis dalam ayat ini, dalam tafsir Kementerian Agama diartikan sebagai hamba-hamba yang ikhlas dan saleh. Dalam tafsir tersebut dituliskan bahwa karena telah dikutuk dan dilaknat Allah dengan menjauhkannya dari nikmat-Nya dan menjadikan ia sesat dan hina, Iblis memohon supaya Allah memberi kesempatan untuk menyesatkan anak cucu Adam dengan menjadikan perbuatan jahat menjadi baik menurut pandangannya. Dengan demikian, akan menarik hati mereka sehingga tanpa disadari mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang jahat itu. Namun hal itu tidak berlaku bagi hamba-hamba yang ikhlas dan saleh, yang tidak dapat dipalingkan dari kebenaran.

Sementara itu, Quraish Shihab dalam tafsirnya, Al-Misbah mengartikan kata mukhlis dengan orang-orang yang ikhlas dalam beribadah. Tidak akan ada yang dapat selamat dari penyesatan yang setan lakukan kecuali hamba-hamba Allah yang beribadah dengan ikhlas. Setan tidak mampu menguasai hati orang yang ikhlas, karena jiwa mereka penuh dengan zikir menyebut asma Allah.

Walhasil dari keterangan ini semua menjadi jelas bahwa salah satu upaya melawan setan adalah menjadi orang ikhlas. Menjadi orang ikhlas dalam menjalani hidup memang tidaklah mudah, namun demikian kita harus terus berusaha menjadi orang ikhlas, Wallahu A’lam Bishowab.

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru