25.7 C
Jakarta
Array

Maulid dan Momen Lebih Dekat dengan Sang Nabi

Artikel Trending

Maulid dan Momen Lebih Dekat dengan Sang Nabi
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Peringatan Maulid Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam merupakan  momentum yang sangat berharga bagi kita.  Di antara manfaatnya ialah, kembali merenungi setiap jengkal perjuangan, kehidupan, serta akhlak beliau untuk diteladani dalam kehidupan sehari-hari. Nabi sang pemberi syafaat dilahirkan pada 9 Rabiul Awal dan wafat di bulan yang sama, pada tanggal 13. Itu yang dikemukakan al-Mubarakfury dalam kitab sejarahnya, Al-Rahiq al-Makhtum.

Salah satu karya yang cukup menggugah tentang Nabi Muhammad ialah “Sejengkal Lebih Dekat dengan Sang Pemberi Syafaat” karya Muhammad bin Ahmad Anies Shahab. Buku yang istimewa ini menjelaskan secara menyeluruh namun ringkas terkait seluruh kehidupan Rasulullah sejak kelahiran hingga akhir hidupnya. Terkait rujukan, penuis tidak hanya mendasarkan diri pada satu sumber, tetapi juga kitab-kitab klasik yang sudah lahir sebelumnya.

Sumber Rujukan

Penulis merangkum seluruh bagian kehidupan secara detail dan menarik yang dikutip dari berbagai kitab sejarah karangan para ulama. Diantara kitab yang penulis jadikan rujukan ialah Al-Rahiq al-Makhtum, Taqriratus Sadidah, dan Tarikhul Hawadits. Membaca tiap lembar buku ini, terlebih saat momentum maulid membuat penghayatan terhadap kehidupan Rasulullah terasa semakin mendalam dan mengena ke hati.

Pada bagian awal, kita disajikan dengan pengetahuan umum terkait nasab Rasulullah yang disebutkan sampai 22 generasi. Beliau merupakan seorang yang berasal dari nasab mulia, dari kaum yang terpandang, serta dari rahim seorang wanita yang terjaga. Sejak kecil telah mengalami hidup yang keras dan mandiri, bahkan yatim-piatu sejak usia 6 tahun, membuat beliau merasakan asam garam kehidupan. Dari situlah akhlak mulia beliau terbentuk sempurna hingga dewasa.

Beliau memiliki visi besar untuk mengubah peradaban masyarakat pada zamannya. Dengan izin Allah, pada usia 40 tahun, masa di mana kedewasaan berpikir dan fisik seseorang telah mencapai kematangannya, Nabi Muhammad shallallahu ’alaihi wasallam resmi diutus menjadi Rasulul. Perjuangan hebat beliau lakukan sampai akhirnya karena hambatan besar di Makkah beliau harus hijrah ke Madinah.

Dengan gigih dan akhlak mulia, beliau terus menyuarakan agama Islam yang sempurna ini hingga tersebar ke penjuru jazirah Arab. Berdirinya Negara Madinah, serta beliau sebagai kepala negaranya, memberikan kemakmuran pada masyarakat dan semakin membuat harum nama Islamu. Berbondong-bondong orang masuk Islam dan merasakan kedamaian serta kesempurnaan Islam, agama yang dirisalahkan kepada Nabi.

Refleksi yang Memikat

Pada bab-bab berikutnya, penulis menyampaikan berbagai deskripsi dari akhlak dan fisik Rasulullah yang dikutip dari berbagai kitab ulama’. Penjelasan tentang kemuliaan akhlak serta fisik beliau, yang bahkan lebih indah dari rembulan, membuat kita terasa rindu ingin sekali berjumpa. Setiap sudut kehidupan beliau digambarkan dengan terperinci. Mulai dari senyuman, cara makan, cara tidur, cara berbicara, cara berpakaian, hingga adab dan sunnah beliau terangkum secara apik dalam buku ini.

Pada bab terakhir, penulis mengkhususkan pembahasan seputar pelaksanaan pembacaaan maulid. Kegiatan maulid yang sudah berlangsung secara turun-temurun, bahkan bisa dikatakan sudah menjadi budaya di masyarakat Islam di Indonesia, menjadi penting untuk dipelajari serta direfleksikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penulis menyebutkan berbagai landasan dalil terkait pelaksanaan maulid dan keutamaannya.

Isi maulid yang terdiri dari pembacaan ayat al-Qur’an, shalawat kepada Rasulullah, doa serta pembacaan sejarah hidup beliau tentu sangat baik untuk dilestarikan. Maulid adalah momentum yang tepat dalam membantu kita untuk senantiasa mengingat Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam. Tentunya bukan hanya mengingat beliau setahun sekali, hanya ketika momentum maulid. Namun refleksikan segala kebaikan, akhlak, serta sunah beliau dalam kehidupan sebagai wujud kecintaan kita padanya.

Akhir kata, buku ini sangat direkomendasikan untuk siapa pun, sebagai referensi dalam meneladani keseharian beliau. Terlebih di momentum maulid ini, untuk semakin menumbuhkan rasa cinta kepada uswatun hasanah kita, Rasulullah Muhammad shallalallahu ’alaihi wasallam. Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ’ala ali Muhammad. Semoga Allah memberikan rahmat dan berkah-Nya kepada kita semua.

 

Judul             : Sejengkal Lebih Dekat dengan Sang Pemberi Syafaat

Penulis          : Muhammad bin Ahmad Anies Shahab

Penerbit        : Ma’had Alhijrah Annabawiyah

Tahun Terbit: November 2019 (Cetakan ke-2)

Tebal             : 101 halaman

 

 

 

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru