31.4 C
Jakarta
Array

Mahfud MD: Hadir di Reuni 212 Bukan Ukuran Keimanan

Artikel Trending

Mahfud MD: Hadir di Reuni 212 Bukan Ukuran Keimanan
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai kehadiran di ajang reuni 212 bukan kadar keimanan umat Islam. Menurutnya, agenda tersebut tak beda dengan gelaran demokrasi lain.

“Hadir ke Reuni 212 bukan ukuran keimanan. Saya yakin banyak yang tidak hadir di sana [reuni] imannya lebih kuat dan lebih lebih paham urusan agama daripada umumnya yang hadir. Sebaliknya banyak juga yang hadir di sana imannya tak lebih kuat. Jadi tak bisa digebyah-uyah [dipikul rata] sesederhana itu. 212 bukan soal iman,” ujarnya, dalam akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd, Minggu (2/12) malam.

Hal ini dikatakannya menanggapi pertanyaan warganet soal pendapatnya tentang reuni 212 itu dan ketidakhadirannya di ajang tersebut.
Mahfud kemudian menjawab  reuni 212 itu lebih merupakan aksi bernuansa politik, bukan aksi keagamaan. Namun, ia menyebut aksi itu sah, serta mempersilakan jika ada aksi tandingan.

“Saya tidak pernah diundang. Mungkin mereka [alumni 212] tahu, itu bukan habitat saya. Mereka itu kan teman-teman saya juga, jadi mereka tahu bahwa saya bukan alumni 212. Mestinya kalau reuni, yang datang ya alumninya. Kalau bukan alumni ikutan datang, bisa dituding sebagai penyusup,” imbuhnya, yang juga merupakan Anggota Dewan Pengarah Badan Ideologi Pembinaan Pancasila (BPIP) itu.

Sukman, pemilik akun @Sukman07799609, kemudian menyebut reuni 212 itu bukan soal habitat. Menurutnya, keimanan yang membuat para peserta tergerak untuk berkumpul.

Bagi Mahfud, reuni 212 itu bukan soal keimanan, kelompok keagamaan tertentu, ataupun dukungan kepada calon presiden tertentu.

“Intinya, bukan soal NU atau bukan. Juga bukan soal cenderung mendukung siapa. Sejak dulu saya memang agak malas berjubel dengan massa yang besar. Saya lebih suka berkumpul di forum terbatas seperti seminar atau kuliah,” lanjutnya.

“Mau hadir atau tidak, tak usah dikaitkan dengan iman. Mau hadir ya saja, boleh. Mau tak hadir juga boleh. Ini soal demokrasi, tak boleh ada yang memaksa atau melarang,” tutup dia.

Diketahui, peserta reuni alumni 212 tampak memenuhi kawasan Monas dan sekitarnya, Jakarta Pusat, Minggu (2/12) sejak pagi. Dalam kegiatan itu, ada seruan 2019 ganti presiden, pidato pimpinan FPI Rizieq Shihab agar tak memilih partai pendukung penista agama, hingga pidato capres nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Sumber: cnn

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru