Harakatuna. Bandung. Pengamat Politik Islam Muhammad Sofi Mubarok mengingatkan mahasiswa baru agar waspada terhadap pemikiran dari luar yang mengancam NKRI. Hal itu ia sampaikan saat mengisi bedah bukunya yang berjudul Kontroversi Dalil-dalil Khilafah di UIN Sunan Gunung Jati, Bandung, Sabtu (9/9/2017).
“Mahasiswa baru harus mewaspadai pemikiran teror yang megancam NKRI yang datangnya dari luar,” ujarnya.
Kandidat doktor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga menjelaskan lebih rinci, bahwa tolok ukur dalam gerak dan langkah itu pesan damai. Kedamaian ini yang mestinya dipegang oleh mahasiswa. “Pesan damai dalam Islam harus menjadi tolok ukur utama dalam setiap gerak dan langkah manusia, khususnya mahasiswa sebagai agen muslim progres di Indonesia,” katanya di hadapan 350-an peserta.
Alumni Pondok Pesantren Kempek itu juga menyampaikan, bahwa pesan damai itu harus digaungkan di setiap waktu dan tempat. Selain itu, tidak cukup dengan semangat damainya saja, melainkan harus sudah tertanam dalam pola pikir dan teraplikasikan dalam setiap gerakan.
“Pesan damai dalam Islam tidak pernah surut oleh waktu dan tempat. Pesan damai tidak hanya spirit, tapi harus jadi pola pikir mahasiswa sekalian,” ungkapnya dalam rangkaian kegiatan Masa Taaruf Mahasiswa Adhum (MTMA).
Syakirnf