Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Kairo – Liga Arab menyambut baik kesepakatan perdamaian Libya yang dicapai oleh delegasi Dewan Tinggi Negara dan Dewan Perwakilan Libya. Perjanjian perdamaian ini akan mengakhiri konflik Libya yang berkepanjangan.
Pada babak baru Dialog Libya tentang penyatuan lembaga negara tersebut dan pemegang pos kedaulatan, yang digelar pada 22-23 Januari 2021 di Bouznika, Maroko.
Liga Arab mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan Kantor Berita OKI, Selasa (26/1). Pihaknya menyatakan bahwa kemajuan penting ini akan membantu menyelesaikan krisis Libya. Selain itu perdamaian Libya akan proses penyelesaian yang disponsori PBB.
Penyelesaian tersebut terutama mengenai pembentukan kekuatan eksekutif baru. Penyatuan lembaga-lembaga Libya, tentang perdamaian Libya yang akan diwujudkan melalui pelaksanaan ketentuan gencatan senjata.
Pasalnya kesepakatan ini akan dimulai dengan persiapan pemilihan presiden dan legislatif. Hal ini juga menjadi babak baru kepemimpinan Libya di tahun-tahun mendatang yang akan menentukan kondisi politik Libya serta kaitannya dengan perdamaian Internasional.
Organisasi Arab menyatakan, pada kesempatan ini, dukungannya untuk semua upaya nasional berupa perdamaian Libya. Pasalnya Libya selama ini telah terlibat untuk mencapai penyelesaian politik terintegrasi dari situasi di negara itu.
Liga Arab menyambut dalam hal ini perjanjian yang baru saja disepakati oleh delegasi Dewan Tinggi Negara dan Dewan Perwakilan Rakyat di Mesir. Aturan ini berisi penjelasan mengenai pengaturan konstitusional untuk pemilihan umum.
Delegasi Dewan Tinggi Negara dan Dewan Perwakilan Rakyat Libya sepakat di Bouznika tentang pembentukan dan penunjukan tim kerja kecil untuk mengambil tindakan praktis mengenai pemegang pos kedaulatan.
Tim-tim ini akan memastikan secara khusus pengembangan formulir aplikasi dan mengundang kandidat untuk mempresentasikan berkas mereka yang harus memenuhi kriteria dan ketentuan yang disepakati.
