Harakatuna.com. Kurram. Sebuah ledakan bom menewaskan empat prajurit Pakistan yang sedang mencari sekelompok militan terkait penculikan sebuah keluarga Amerika Serikat-Kanada yang akhirnya bebas pekan lalu.
Insiden terjadi dekat pos pemeriksaan Kharlachi di distrik Kurram, di area yang berbatasan dengan Afghanistna.
Keluarga AS-Kanada itu ditahan jaringan Haqqani terafiliasi Taliban di area tersebut, sebelum akhirnya diselamatkan militer Pakistan pada Rabu pekan lalu.
“Empat personel keamanan, termasuk kapten, telah meninggal dunia. Sementara tiga lainnya terluka saat sebuah bom rakitan meledak,” ujar militer Pakistan, seperti dilansir AFP.
“Mereka semua adalah bagian dari tim pencari para penculik warga asing yang telah diselamatkan,” lanjutnya, tanpa menyebutkan detail lebih lanjut.
Sejumlah pejabat setempat mengatakan kepada AFP bahwa tim pencari itu adalah bagian dari Frontier Corps, sebuah pasukan paramiliter yang bertugas mengamankan area pedalaman di Pakistan.
Joshua Boyle dan istrinya asal AS serta tiga anak mereka akhirnya bebas setelah ditahan jaringan Haqqani selama lima tahun. Jaringan Haqqani dipimpin Sirajuddin Haqqani, yang juga wakil ketua Taliban Afghanistan.
Dalam pernyataan di Toronto, Boyle menuduh jaringan Haqqani telah membunuh anaknya yang masih ada di dalam kandungan dan juga memerkosa istrinya, Caitlan Coleman.
Setelah pembebasan keluarga Boyle, Presiden AS Donald Trump mengucapkan terima kasih kepada Pakistan.
(WIL)