Harakatuna.com – Manusia dan keinginan itu tidak pernah bisa terpisahkan. Hal ini lantaran keinginan itu sudah terinstal otomatis di dalam tubuh manusia. Sudah menjadi kewajaran bahwa setiap manusia itu menghendaki segala keinginannya segera terwujud. Dalam ajaran agama, agar keinginan segera terwujud maka lakukanlah dua hal berikut ini.
Nabi Muhammad dalam sebuah hadisnya menjelaskan bahwa seyogyanya manusia melakukan dua hal ini agar segala keinginannya segera terwujud. Adapun dua hal tersebut adalah menyempurnakan wudhu dan shalat hajat.
عَنْ أَبِي دَرْدَاءِ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الوُضُوْءَ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ يُتِمُّهُمَا أَعْطَاهُ اللهُ مَا سَأَلَ مُعَجَّلاً أَوْ مُؤَخَّرًا [رواه أحمد بسند صحيح].
Artinya: “Abu Darda meriwayatkan sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda, Siapa pun yang berwudhu dengan baik kemudian shalat dua rakaat dengan sempurna, Allah akan memberi apa yang ia minta, cepat atau lambat.” (HR Imam Ahmad)
Dalam sebuah hadis yang lain, Rasulullah juga menyatakan bahwa menyempurnakan wudhu dan shalat hajat serta ditambah pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi menjadikan keinginan segera terwujud.
مَنْ كَانَتْ لهُ حَاجَةٌ إِلَى اللهِ أَوْ إِلَى أَحَدٍ مِنْ بَنِي آدَمَ فَلْيَتَوَضَّاْ فَليُحْسِنِ الوُضُوْءَ لِيُصَلِّ رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ لِيُثْنِ عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلِيُصَلِّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ [رواه الترمذي والنّسائي].
Artinya: “Siapa pun yang mempunyai hajat terhadap Allah atau sesama manusia hendaklah berwudhu dengan baik kemudian shalat dua rakaat, kemudian memuji (mengagungkan) Allah kemudian membaca shalawat untuk Nabi SAW.” (HR. Imam Tirmidzi)
Dari penjelasan ini setidaknya kita bisa mengetahui dua hal yang membuat keinginan kita mudah dikabulkan oleh Allah:
Pertama, menyempurnakan wudhu. Wudhu adalah ibadah pertama sebelum kita melakukan ibadah yang lain. Wudhu adalah pintu masuknya suatu ibadah. Orang yang wudhunya sudah baik maka ibadah yang lain akan baik. Oleh karenanya orang Islam itu perlu menyempurnakan wudhunya dengan memahami ilmu fikih. Orang yang tidak memahami fikih wudhu maka mustahil wudhunya akan menjadi sempurna.
Selain memahami fikih wudhu untuk bisa menyempurnakan wudhu, dalam hadis yang lain Rasulullah mengatakan yang dimaksud menyempurnakan wudhu adalah menyempurnakan wudhu disaat kondisi yang tidak disenangi. Misalnya wudhu disaat musim dingin atau wudhu pada malam hari saat hendak melaksanakan shalat malam. Orang-orang yang berhasil menyempurnakan wudhu saat kondisi seperti ini maka akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis Nabi Muhammad:
ألا أدلكم على ما يمحو الله به الخطايا ويرفع به الدرجات؟ » قالوا : بلى يا رسول الله، قال: « إسباغ الوضوء على المكاره
Artinya: “Maukah kalian aku beritahukan sesuatu yang dengannya Allah menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat kalian? Para sahabat menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah!”. Beliau bersabda, menyempurnakan wudhu ketika kondisi sulit.”
Kedua, melakukan shalat hajat. Agama Islam telah memberikan sebuah perangkat sebagai dasar umat Islam untuk memanjatkan doa agar keinginannya segera terwujud. Perangkat tersebut dinamakan shalat hajat. Agar keinginannya segera terwujud maka sering-seringlah melakukan shalat hajat.
Demikianlah dua hal yang perlu dilakukan agar segala keinginan segera terwujud, Wallahu A’lam Bishowab.
