31.4 C
Jakarta

Kutuk Aksi Teror, Ketua GP Ansor Sebut JAD Masih Aktif

Artikel Trending

AkhbarDaerahKutuk Aksi Teror, Ketua GP Ansor Sebut JAD Masih Aktif
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Bandung – Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor menyatakan duka cita mendalam bagi keluarga kepolisian yang menjadi korban meninggal dunia dan luka-luka atas aksi teror bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Rabu (7/12/2022).

“Aksi terkutuk ini harus dihentikan. Terorisme harus dibasmi hingga ke akar-akarnya,” tegas Nuruzzaman, Ketua PP GP Ansor sekaligus Kadensus 99 Asmaul Husna Banser NU.

Menurut Zaman, panggilan akrabnya, ada indikasi kuat terkait pelaku dan afiliasi jaringannya. Pelaku terindikasi kuat anggota JAD, karena sasarannya adalah aparat kemanan yang dianggap toghut. Jadi gampang untuk mengidentifikasi peleku radikalisme. Kalau sasarannya oknum, aparat, dan kantor pemerintah itu JAD. Gerakan nJAD tersebut masih aktif sampai sekkaran.

Diketahui pelaku adalah mantan narapidana teroris yang bebas murni. Artinya, lanjut dia, ada potensi napiter bebas murni akan melakukan tindakan terorisme lagi. Aksi teror yang beru terjadi itu bukan berarti  harus dari orang baru. Bisa saja dari orang-orang lama yang masih aktif di jaringan teror.

“Pelaku juga merespons fatwa jubir ISIS internasional Syekh Abu Umar Al Muhajir yang menyerukan kepada seluruh umat Islam di dunia yang takut pada tiran, khususnya umat Islam di Filipina, Singapura, Malaysia, Indonesia, India, Bangladesh dan Pakistan, untuk bergabung dengan Daulah Islamiyah dan berperang. Ideologi JAD itu masih aktif sampai sekakang,” kata Nuruzzaman.

BACA JUGA  Tangkal Intoleran dengan Desa Pancasila di Indonesia

Nuruzzaman lantas mengutip isi surat jubir ISIS. “Kami melihat bahwa kalian itu lemah, bukan dari sisi kwantitas, karena jumlah kalian banyak, tetapi kalian kurang dalam tekad, kalian dihinggapi rasa takut, lemah dalam mendukung agama Allah. Maka bergabunglah dengan saudara-saudaramu di medan perang, perang melawan Hindu, komunis, kafir, di negara kalian. Karena musuh kalian semakin menghina agama kalian. Berapa lama kalian akan diam dan tetap diam dalam kehinaan?”

Untuk itu, Nuruzzaman Atas hal mengajak seluruh lapisan masyarakat dari segala entitas untuk waspada mamun tetap tenang. Dia mendorong aparat kemanan untuk membongkar sel teror di Indonesia hingga ke akarnya.

Dia juga engajak semua masyarakat untuk mewaspadai paham-paham keagamaan yang mengajarkan intolernasi dan radikalisme yang potensial menjurus ke terorisme. Dengan begitu, “early warning system” masyarakat akan kembali terasah dan mampu menghadapi mereka.

“GP Ansor mengajak tokoh agama untuk mendakwahkan ajaran yang damai dan tidak menebarkan kebencian kepada siapa pun dan golongan apa pun. Negara ini negara hukum dan biar mekanisme hukum yang menyelesaikan jika terjadi ajakan kebencian. Masyarakat harus pro aktif memantau dan melaporkan kepada pihak yang berwajib jika mendeteksi adanya kelompok teroris,” kata Zaman.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru