Harakatuna.com. Suriah – Seorang komandan dari pasukan pimpinan Kurdi dan tentara rezim Suriah tewas awal pekan ini dalam serangan di Suriah yang dituding dilakukan oleh ISIS.
Mustafa Alou, seorang komandan di unit komando Pasukan Demokratik Suriah (SDF), ditembak mati pada Senin malam (29/5/2023) di rumahnya di desa Hazima, sebelah utara Raqqa, oleh penyerang tak dikenal, kata sumber lokal. ISIS dituduh berada di balik pembunuhan itu, lansir Al-Araby Al-Jadeed.
Pembunuhan Alou terjadi beberapa hari setelah serangan mematikan lainnya menargetkan anggota SDF dan konvoi mereka.
Kelompok pimpinan Kurdi yang didukung AS mempelopori perang melawan ISIS pada 2019 dan mengusir mereka dari sebagian besar wilayah yang mereka kuasai selama bertahun-tahun di Suriah timur.
Tapi sel-sel tidur kelompok milisi yang tersebar di gurun Suriah ini terus melakukan serangan tabrak lari.
Saat fajar pada Selasa (30/5), sumber yang dekat dengan kelompok oposisi Suriah mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed bahwa milisi ISIS melakukan serangan besar-besaran terhadap tiga pos pemeriksaan milisi milik pasukan rezim Suriah dan milisi yang didukung Rusia.
Dua personel tewas dan tiga lainnya luka-luka dalam serangan itu, yang terjadi di Provinsi Raqqa, di sebuah jalan yang menghubungkan kota Al-Resafa dan Pangkalan Udara Tabqa.
Laporan mengatakan pasukan Rusia telah mulai membawa lebih banyak bala bantuan dan ditempatkan di berbagai titik di provinsi tetangga Deir Ezzor, di mana aktivitas ISIS meningkat baru-baru ini.
Selama akhir pekan, seorang kolonel Rusia dalam serangan pinggir jalan yang dituding dilakukan ISIS di pedesaan sebelah timur Homs.
Oleg Pechevisty telah dikerahkan ke Suriah beberapa bulan sebelumnya untuk melakukan “tugas khusus”.
Rusia telah mendukung rezim Bashar Asad untuk sebagian besar perang selama 12 tahun yang telah menewaskan lebih dari setengah juta orang dan menelantarkan lebih dari setengah populasi Suriah sebelum perang.