28.9 C
Jakarta
spot_img

Kodim 0318/Natuna Gelar Penyuluhan Bahaya Terorisme dan Radikalisme di Desa Tanjung

Artikel Trending

AkhbarDaerahKodim 0318/Natuna Gelar Penyuluhan Bahaya Terorisme dan Radikalisme di Desa Tanjung
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Natuna – Dalam rangka mendukung kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-123 Tahun Anggaran 2025, Kodim 0318/Natuna menggelar penyuluhan mengenai bahaya terorisme dan paham radikalisme. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (28/02/2025) di Aula Kantor Camat Desa Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang ancaman terorisme dan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Penyuluhan kali ini mengusung tema “Dengan Semangat TMMD Mewujudkan Pemerataan Pembangunan Ketahanan Nasional di Wilayah”, dan materi disampaikan oleh Dr. Aj. Suhardi, S.T., S.IP., M.Si, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Badan Kesbangpol. Selain itu, hadir dalam acara tersebut Pasiter Kodim 0318/Natuna Lettu Arh E. Sinurat yang diwakili oleh Babinsa Desa Tanjung, Serka Yudi Teguh, serta Sekcam Bunguran Timur Laut, Gunawan, S.Pd.

Dalam pemaparannya, Dr. Aj. Suhardi menjelaskan bahwa terorisme adalah tindakan yang dilakukan oleh individu atau kelompok dengan tujuan menciptakan ketakutan, instabilitas, dan mencapai tujuan politik, ideologi, atau agama dengan cara yang melanggar hukum, norma, dan etika. “Sedangkan radikalisme adalah paham yang mendorong perubahan drastis dalam sistem sosial, politik, atau keagamaan dengan cara yang ekstrem,” ujarnya.

Aj. Suhardi kemudian mengungkapkan beberapa faktor penyebab terorisme dan radikalisme, antara lain faktor individu yang meliputi trauma, keterpinggiran sosial, dan sebagainya, faktor sosial yang melibatkan ketidakadilan dan marjinalisasi, serta faktor ideologi ekstrem yang terpapar melalui media sosial. Selain itu, faktor identitas seperti krisis identitas dan aspek pendidikan yang salah dalam memahami agama dan ideologi juga menjadi penyebab utama.

BACA JUGA  DPR Dorong BNPT Sinergi dengan Pemda Perbanyak Ruang Lintas Agama

Dampak dari terorisme dan radikalisme, lanjut Suhardi, sangat merusak stabilitas nasional, dengan ancaman terhadap keselamatan individu dan masyarakat, serta merusak persatuan dan kesatuan bangsa. “Selain itu, juga menimbulkan ketidakstabilan dalam sektor ekonomi, keamanan, dan politik, serta mencoreng citra agama dan bangsa,” tambahnya.

Sebagai langkah pencegahan, Suhardi menyarankan beberapa upaya penting, seperti meningkatkan pendidikan dan literasi, menanamkan moderasi beragama, memperkuat wawasan kebangsaan, serta berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat. Dia juga menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam menggunakan media sosial untuk menghindari penyebaran informasi yang bisa memperburuk situasi.

Penyuluhan ini menegaskan bahwa terorisme dan radikalisme merupakan ancaman nyata bagi stabilitas nasional dan kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, generasi muda dan pelajar diharapkan dapat memiliki peran strategis dalam menangkal penyebaran ideologi ekstremisme dengan berkomitmen membangun Indonesia yang damai, harmonis, dan beradab.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab dan diskusi antara peserta dengan pemateri, yang diharapkan dapat memperluas wawasan dan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menghadapi ancaman terorisme dan radikalisme.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru