31 C
Jakarta
Array

Kitab Suci, Kitab Fiksi?

Artikel Trending

Kitab Suci, Kitab Fiksi?
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Beberapa hari ini, di media sosial masih diramaikan tentang perdebatan kata fiksi. Hal ini tidak lepas dari respon atas pernyataan RG di acara ILC, yang mengatakan bahwa kitab suci adalah fiksi.

Menurut hemat saya, perdebatan tersebut terus berlanjut hanya berkutat pada perbedaan definisi kata fiksi. Meskipun dengan sangat terpaksa taruhlah kita sepakati definisi yang sama dengan RG yakni fiksi adalah NARASI IMAJINER karena belum terjadi.

Meskipun berangkat dari definisi yang sama, saya tetap tidak sependapat jika narasi imajiner kitab suci disamakan dengan novel hanya karena sama-sama belum terjadi, karena fiksi yang dibuat manusia itu belum tentu terjadi, sedangkan yang ada di kitab suci itu pasti terjadi.

Contoh :

Masih ingat film yang tayang pada tahun 2012? Yaitu sebuah film bencana fiksi ilmiah yang diproduksi tahun 2009 yang disutradarai Roland Emmerich. Itu merupakan fiksi buatan manusia dan tidak terbukti terjadi.

Begitupun novel yg kemarin ramai diperbincangkan, yaitu Ghost Fleet, novel techno-thriller tahun 2015 karya P. W. Singer dan August Cole yang meramalkan Indonesia bubar tahun 2030. Takabur kita, jika mengatakan itu PASTI terjadi karena hanya Allah yang tahu akan masa depan, karena masa depan adalah hal yang ghaib.

يَوْمَ يَجْمَعُ ٱللَّهُ ٱلرُّسُلَ فَيَقُولُ مَاذَآ أُجِبْتُمْ ۖ قَالُوا۟ لَا عِلْمَ لَنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ عَلَّٰمُ ٱلْغُيُوبِ

“(Ingatlah), hari di waktu Allah mengumpulkan para rasul lalu Allah bertanya (kepada mereka): “Apa jawaban kaummu terhadap (seruan)mu?”. Para rasul menjawab: “Tidak ada pengetahuan kami (tentang itu); sesungguhnya Engkau-lah yang mengetahui perkara yang ghaib”.”

Sekarang kita ambil contoh di dalam Al-Quran.

Dalam ilmu nahwu dijelaskan bahwa jika ada sebuah ayat di awali dengan kata إذا itu PASTI AKAN TERJADI.

إِذَا زُلْزِلَتِ ٱلْأَرْضُ زِلْزَالَهَا

“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),”

إِذَا وَقَعَتِ ٱلْوَاقِعَةُ

“Apabila terjadi hari kiamat,”

إِذَا رُجَّتِ ٱلْأَرْضُ رَجًّا

“Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya,”

Ketiga ayat itu menjelaskan sesuatu yang belum terjadi (narasi imajiner) tapi saya yakin itu PASTI terjadi, saya percaya bukan atas dasar keimanan saja (yang katanya tidak empirik) tetapi saya meyakininya karena narasi itu meskipun imajiner tapi empirik (pasti terjadinya). Kenapa saya mengatakan empirik, karena Allah sudah membuktikannya dengan narasi yang sama ketika turun surat an-Nashr;

إِذَا جَآءَ نَصْرُ ٱللَّهِ وَٱلْفَتْحُ

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan,”

Ayat tersebut merupakan janji bahwa pertolongan Allah akan datang dan Islam akan mendapat kemenangan, dan itu sudah terbukti. Selain itu masih banyak narasi-narasi imajiner ayat-ayat Al-Quran yang terbukti terjadi.

1. Kalahnya bangsa Persia Oleh Romawi Bizantium

“Telah dikalahkan bangsa Romawi, di tempat terendah. Dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang. Dalam beberapa tahun lagi. Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang) dan di hari (kemenangan bangsa Romawi) itu bergembiralah orang-orang yang beriman“ (QS. Ar-Rum : 2 – 4)

Ayat ini pernah menjadi ejekan di antara kaum kafir quraisy, karena sangat kecil sekali kemungkinan Romawi kembali menang. Namun, 7 tahun kemudian ayat prediktif ini menjadi kenyataan dan membuktikan kebenaran Alquran.

2. Penaklukan Kota Mekah

Pada saat umat Islam hijrah ke Madinah, Allah berjanji bahwa mereka akan kembali memasuki kota Mekah dalam keadaan aman. Dan prediksi ini menjadi nyata pada 10 ramadan tahun ke-8 hijriah. Allah berfirman,

“Sesungguhnya Allah akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpi dengan sebenarnya ( yaitu ) bahwa sesungguhnya kamu pasti akan memasuki Masjidil Haram, insya Allah dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut dan mengguntingnya. Sedang kamu tidak merasa takut. Maka Allah mengetahui apa yang tiada kamu ketahui dan Dia memberikan sebelum itu kemenangan yang dekat.” (Al-Fath : 27)

3. Dimenangkan atas segala agama

“Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin tidak menyukai.” (QS. Attaubah: 33)

Ayat ini turun saat umat Islam jumlahnya masih sedikit. Dan Allah menjanjikan agama Islam akan menang di atas segala agama. Fakta sejarah membuktikan Islam pernah menguasai dua pertiga dunia. Dan hari ini Islam menjadi agama paling pesat perkembangannya serta salah satu agama paling banyak pemeluknya.

Jadi jangan samakan antara novel dan kitab suci meskipun sama-sama terdapat aspek prediktif tetapi jelas jauh berbeda.

AR

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru