28.4 C
Jakarta

Kisah 3 Sahabat Nabi Yang Ditangguhkan Taubatnya

Artikel Trending

Asas-asas IslamTafsirKisah 3 Sahabat Nabi Yang Ditangguhkan Taubatnya
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com – Salah satu hal yang paling menyedihkan adalah saat mengetahui bahwa taubat yang kita lakukan ditangguhkan atau ditolak oleh Allah Swt. Memang tanda diterima atau ditolaknya taubat seseorang bisa dilihat kelak di akhirat. Namun ketika Rasulullah masih hidup, Rasulullah bisa mengetahui ada tiga sahabatnya yang ditangguhkan taubatnya oleh Allah Swt. Ketiga sahabat tersebut adalah Ka’ab bin Malik, Hilal bin Umayyah dan Murarah bin Rabi.

Kisah tiga sahabat nabi yang ditangguhkan taubatnya ini diabadikan oleh Allah dalam Al-Quran surat At-Taubah Ayat 118

وَعَلَى ٱلثَّلَٰثَةِ ٱلَّذِينَ خُلِّفُوا۟ حَتَّىٰٓ إِذَا ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ ٱلْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْهِمْ أَنفُسُهُمْ وَظَنُّوٓا۟ أَن لَّا مَلْجَأَ مِنَ ٱللَّهِ إِلَّآ إِلَيْهِ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ لِيَتُوبُوٓا۟ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ

Artinya: “Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa mereka pun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allahlah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.

Para ulama tafsir menjelaskan bahwa alasan ditangguhkannya taubat ketiga sahabat tersebut adalah karena mereka tidak mengikuti perang Tabuk yang diperintahkan Nabi. Para ulama tafsir menjelaskan ketidakikutan mereka dalam perang Tabuk bukan karena sifat munafiknya akan tetapi karena malasnya.

BACA JUGA  Tafsir Ayat Perang: Melihat Konteks Qs. al-Taubah [9]: 29 dalam Tafsir Buya Hamka

Mengetahui dan menyadari bahwa tidak ada tempat lari dari siksaan Allah, mereka lantas mengaku dan bertaubat di hadapan Rasulullah. Namun Rasulullah tidak menerima taubat mereka secara langsung atau ditangguhkan.

Rasulullah pun memerintahkan kaumnya untuk menjauhi ketiga sahabat ini dan beberapa waktu tidak mau bicara dengan mereka.

Mengetahui taubatnya ini ditangguhkan, mereka sangat sedih hingga diterangkan dalam ayat di atas bumi yang begitu luas menjadi sempit, hati mereka selalu dirundung kesedihan. Mereka juga menyadari bahwa tiada tempat bersembunyi dari siksa Allah kecuali meminta ampunan dan bertaubat.

Dalam kitab Tafsir Al-Madinah diterangkan bahwa taubat mereka ditangguhkan selama 50 hari. Selama itu mereka terus bertaubat dan minta ampunan kepada Allah.

Sampai tiba saatnya Allah menerima taubat mereka, dan menyuruh mereka untuk terus istikamah bertaubat. Mendengar telah diterima taubat mereka, para sahabat Nabi pun mendatangi mereka dan mengucapkan selamat seraya berkata,

“Berbahagialah dengan hari yang paling indah yang pernah kamu lalui sejak kamu dilahirkan ibumu”. Hari diterimanya taubat seseorang disebut sebagai hari yang terindah dalam kehidupan manusia, karena taubat itulah yang menyempurnakan keislamannya. Karena itu, ketika seseorang menerima Islam sebagai agamanya, adalah merupakan awal kebahagiaan.

Dari sini bisa diambil pelajaran tentang penting keseriusan dalam bertaubat. Allah itu maha penerima pertaubatan, sebesar apapun dosa yang pernah kita lakukan, pasti akan dimaafkan jika kita bertaubat dengan sungguh-sungguh. Wallahu A’lam Bishowab

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru