Khilafah Yang Disembah
Kenapa istilah khilafah disakralkan ? Umar tidak meneruskan gelar Abubakar sebagai khalifaturrasul karena ribet. Jadilah Amirul mukminin. Coba gelar itu dipahami “given” oleh sahabat, pasti kalangan sejarawan awal sudah menyebut sahabat Ali :khalifah khalifah khalifah khalifatur rasul karena posisinya sebagai khalifah keempat.
Dan selain itu, “khalifah” Muhammad Alfatih, penakluk Konstantinopel, disebut dalam hadits shahih Imam Ahmad dengan ungkapan “ni’mal amiru”, bukan “ni’mal khalifah”. Dan di sisi lain, Al Fatih menerima tahta karena statusnya putra mahkota, bukan melalui syuro ahlul halli wal aqdi dan setelah itu baiat. Kalau sistem putra mahkota tidak boleh, maka tentu saja Nabi SAW takkan pernah menyebut Al Fatih sebagai “ni’mal amiru” atau sebaik-baik pemimpin karena sudah kufur terhadap “nidzam siyasi islami”. Jadi teoritisasi politik Islam memang jauh lebih banyak lahir karena faktor historis. Makanya nilainya ijtihadi. Tidak boleh main mutlak-mutlakan begitu saja. Disini kita bisa paham kenapa hampir semua ahli ushul fiqh dan maqashid syariah juga ahli dalam bidang politik.(surya darma lc)