Dengarkan artikel ini
Banyak anak banyak rezeki merupakan sebuah ungkapan orang tua zaman dulu yang masih eksis sampai sekarang. ungkapan tersebut masih melekat di dalam masyarakat walaupun zaman semakin berkembang. Masih banyak terdapat pasangan suami istri yang mempunyai anak lebih dari tiga bahkan mencapai belasan.
Seorang anak merupakan anugerah, karunia, dan titipan dari Allah SWT. Setiap pasangan suami istri pasti akan mendambakan kehadiran seorang anak ditengah-tengah keluarga mereka. Allah SWT pun sangat menganjurkan para hambanya yang sudah menikah untuk memiliki banyak keturunan. Jika ditinjau dari beberapa aspeknya ternyata banyak keutamaan dengan memiliki banyak keturuanan, diantaranya:
Keutamaan yang pertama, Anak merupakan pembawa berkah dan pembuka pintu rezeki untuk kedua orang tuanya. Allah SWT menjanjikan bahwa setiap anak yang terlahir ke dunia, akan terjamin pula rizkinya. Allah SWT berfirman:
وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ مِنْ إِمْلَاقٍ نَحْنُ نَرْزُقُكُمْ وَإِيَّاهُمْ
Artinya: “Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rizki kepadamu dan kepada mereka.” [QS. Al-An’am: 151].
Orang tua yang bertaqwa kepada Allah SWT tidak akan pernah merasa takut akan kegagalan dalam merawat dan mendidik banyak anak. Mereka akan percaya bahwa hal tersebut merupakan sebuah karunia dan Allah SWT akan menjamin rezeki untuk keduanya. Mereka akan tetap berusaha membesarkan sebaik mungkin dengan penuh kasih sayang hingga anak – anaknya bisa menjadi anak yang sholih dan sholihah.
Banyak Anak, banyak Amal Jariyahnya
Keutamaan yang kedua, mempunyai banyak anak akan menjadi sebuah amal jariyah untuk kedua orang tuanya, Kenapa?. Karena orang tua yang mau membesarkan dan merawat anak-anaknya dari lahir sampai dewasa, pahalanya akan terus mengalir hingga kedua orang tua tersebut meninggal. Bagaimana tidak? Seorang ibu rela mengandung anak-anaknya selama sembilan bulan sepuluh hari, melahirkan, menyusui, merawat sampai sang anak bisa mandiri. Seorang ayah juga rela membanting tulang dan tidak pernah mengenal kata Lelah untuk mencari nafkah demi kesejahteraan hidup keluarganya.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: “Ketika seorang anak Adam mati, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang berdoa untuk kedua orang tuanya.”
Dapat disimpulkan bahwa orang tua yang telah membesarkan anak -anak sampai menjadi anak yang sholeh dan sholihah, amal jariyahnya akan terus mengalir sampai ia meninggal. Semakin banyak doa yang dikirimkan anak-anak untuk kedua orang tuanya, semakin ringan pula siksa dan azab Allah SWT untuk keduanya di akhirat nanti.
Keutamaan yang ketiga, memiliki banyak anak merupakan sunah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah sangat senang dengan seorang laki-laki yang menikah dengan seorang perempuan subur yang bisa menghasilkan banyak keturunan. Rasulullah SAW akan sangat bangga karena dengan makin banyaknya keturunan yang dimiliki oleh umat Islam di muka bumi. Dengan ini maka akan makin banyak pula umat beliau yang akan turut menyebarkan kebaikan, bertakwa kepada Allah SWT, dan beramal sholeh.
Selain tiga keutamaan tersebut, masih banyak keutamaan-keutamaan lain karena memiliki banyak anak. Anak yang merupakan karunia dari Allah SWT untuk hambanya yang sudah menikah, haruslah dirawat dan dididik dengan penuh kasih sayang. Wajib pula hukumnya seorang orang tua mengajarkan utamanya ilmu agama kepada anak-anaknya sebagai bekal mereka menjadi anak yang sholih dan sholihah serta dapat berbakti kepada orang tua yang telah membesarkannya.
