Harakatuna.com – Hari Guru adalah momen untuk menghormati dan mengenang jasa guru dalam membangun generasi yang berilmu dan berakhlak mulia. Guru adalah sosok yang mengemban tugas mulia, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk karakter peserta didiknya. Dalam Islam, profesi guru memiliki nilai yang sangat tinggi. Tugas mendidik bukan sekadar pekerjaan, tetapi bagian dari ibadah yang mendekatkan seorang guru kepada Allah. Al-Qur’an memberikan banyak pelajaran tentang pentingnya ilmu pengetahuan, pendidikan, dan nilai-nilai yang harus diajarkan oleh seorang guru.
Ilmu pengetahuan dalam pandangan Al-Qur’an adalah salah satu jalan utama menuju kemuliaan. Allah menegaskan dalam surah Al-Mujadalah ayat 11 bahwa orang-orang yang beriman dan berilmu akan diangkat derajatnya. Ayat ini menjadi motivasi bagi seorang guru untuk terus meningkatkan kemampuan dan menyampaikan ilmu dengan penuh keikhlasan. Guru bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi juga mengarahkan murid untuk memahami nilai-nilai kebenaran dan kebijaksanaan.
Peran guru dapat dilihat dari kisah Nabi Adam dalam surah Al-Baqarah ayat 31, di mana Allah mengajarkan nama-nama benda kepadanya. Kisah ini menunjukkan bahwa pendidikan merupakan bagian integral dari kehidupan manusia. Guru, sebagaimana Allah kepada Nabi Adam, menjadi perantara untuk mengenalkan murid kepada pengetahuan baru. Oleh karena itu, tugas guru adalah membantu murid memahami hakikat dirinya dan potensinya sebagai khalifah di bumi.
Metode pengajaran yang efektif juga diajarkan dalam Al-Qur’an. Dalam surah An-Nur ayat 35, Allah memberikan perumpamaan untuk menjelaskan konsep ketuhanan. Surah Yusuf penuh dengan kisah yang menyentuh hati dan sarat pelajaran moral. Bahkan dialog, seperti yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 258, menunjukkan pentingnya pendekatan komunikatif dalam mengajarkan suatu hal. Guru dapat mengadopsi metode-metode ini untuk menciptakan pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna bagi murid.
Kesabaran adalah sifat penting yang harus dimiliki oleh seorang guru. Sebagaimana nasihat Luqman kepada anaknya dalam surah Luqman ayat 17, kesabaran diperlukan dalam menghadapi tantangan, baik dari murid maupun lingkungan pendidikan. Guru yang sabar tidak hanya dapat menghadapi beragam karakter murid, tetapi juga mampu membimbing mereka melalui proses belajar yang penuh dinamika. Kesabaran ini menjadi salah satu fondasi keberhasilan seorang pendidik.
Dalam Islam, guru melanjutkan tugas para nabi sebagai pendidik umat. Surah Al-Jumu’ah ayat 2 menjelaskan tugas Rasulullah untuk mengajarkan Al-Qur’an, hikmah, dan menyucikan manusia. Guru saat ini juga memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan nilai-nilai spiritual, moral, dan intelektual kepada murid-muridnya. Dengan menanamkan nilai-nilai tersebut, guru berperan dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia.
Keikhlasan adalah kunci keberhasilan seorang guru dalam mendidik. Dalam surah Al-Ikhlas, Allah mengajarkan pentingnya melakukan segala sesuatu hanya karena-Nya. Guru yang ikhlas akan mengajar tanpa mengharapkan imbalan materi, tetapi semata-mata demi kebaikan murid. Sikap ini tidak hanya membuat proses belajar menjadi lebih berkah, tetapi juga menumbuhkan rasa hormat dari murid kepada gurunya.
Tantangan zaman modern menuntut guru untuk lebih inovatif dan responsif. Dengan derasnya arus informasi digital, guru harus mampu membimbing murid agar bijak dalam menggunakan teknologi. Surah Al-Kahfi ayat 13-14 mengisahkan pemuda-pemuda Ashabul Kahfi yang teguh memegang prinsip di tengah tantangan. Kisah ini dapat menginspirasi guru untuk membekali murid dengan prinsip hidup yang kuat agar tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif dari perkembangan zaman.
Menghormati guru adalah salah satu wujud ketaatan kepada ajaran Islam. Dalam surah An-Nisa ayat 59, Allah memerintahkan umat Islam untuk menaati ulil amri, yang dalam konteks pendidikan dapat mencakup guru. Menghormati guru tidak hanya sebagai bentuk adab, tetapi juga sebagai cara untuk mensyukuri ilmu yang mereka ajarkan. Hari Guru menjadi pengingat bagi siswa dan masyarakat untuk lebih menghargai jasa mereka.
Guru juga berperan sebagai penanam nilai-nilai spiritual dalam kehidupan murid. Dalam surah Al-Alaq ayat 1-5, Allah memerintahkan manusia untuk membaca dengan menyebut nama-Nya. Ayat ini mengingatkan bahwa segala ilmu yang diajarkan harus berlandaskan pada kesadaran akan hubungan manusia dengan Allah sebagai Sang Pencipta. Guru memiliki tugas untuk menanamkan kesadaran ini dalam setiap proses belajar mengajar.
Hari Guru adalah momen refleksi bersama untuk mengevaluasi sistem pendidikan dan memperkuat posisi guru sebagai pendidik. Dalam perspektif Islam, pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang pembentukan karakter. Guru memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa murid mereka tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia.
Guru adalah agen perubahan yang berperan dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Mereka mendidik generasi muda untuk menjadi pemimpin yang bijak, berwawasan luas, dan memiliki integritas moral. Al-Qur’an memberikan banyak inspirasi bagi guru untuk terus memperbaiki diri dan menjalankan tugas mulia ini dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan.
Hari Guru menjadi momen penting untuk menyadari betapa besarnya peran guru dalam kehidupan manusia. Dengan mengacu pada nilai-nilai Al-Qur’an, guru dapat menjalankan tugasnya dengan lebih bermakna, mendidik generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan spiritual dan moral. Semangat Hari Guru adalah semangat untuk terus belajar, berbagi ilmu, dan menciptakan dunia yang lebih baik melalui pendidikan.[] Shallallahu ala Muhammad.