Harakatuna.com. Jakarta – Belakangan ini, Indonesia dihadapkan pada serangkaian demonstrasi yang melibatkan mahasiswa dan masyarakat di berbagai daerah. Meskipun tujuan utama aksi-aksi tersebut adalah untuk menyuarakan aspirasi dan tuntutan sosial, ada kekhawatiran bahwa beberapa kelompok radikal, seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), berusaha memanfaatkan momentum ini untuk menyebarkan ideologi khilafah, radikalisme, dan terorisme.
Ketua Umum Pejuang Nusantara Indonesia Bersatu (PNIB), Wasis Nugroho, yang akrab disapa Gus Wal, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap infiltrasi kelompok-kelompok yang memiliki agenda tersembunyi di balik tuntutan sosial dan politik yang muncul dalam demonstrasi tersebut. Dalam keterangan pers yang diterima media pada Rabu, 26 Februari 2025, Gus Wal menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap kelompok yang berusaha memanfaatkan aksi demonstrasi untuk kepentingan ideologis.
“HTI, yang telah dibubarkan pada tahun 2017 karena dianggap bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945, masih memiliki jaringan yang aktif dan berpotensi mempengaruhi generasi muda melalui berbagai cara, termasuk melalui aksi-aksi demonstrasi,” ujar Gus Wal.
Ia juga mengungkapkan bahwa dalam beberapa aksi demonstrasi yang berlangsung, terdeteksi adanya penyusupan oleh kelompok-kelompok yang terlibat dalam kegiatan yang mengarah pada penyebaran paham khilafah, radikalisme, dan terorisme. Hal ini, lanjut Gus Wal, disinyalir oleh beberapa pengamat yang menyebutkan bahwa HTI berusaha mendomplengi aksi-aksi tersebut dengan menyisipkan narasi-narasi ideologi khilafah.
“HTI berusaha untuk mendomplengi aksi-aksi tersebut dengan menyisipkan narasi-narasi yang mengarah pada ideologi khilafah dan penolakan terhadap sistem negara Indonesia dengan selalu mengajak kepada penegakan khilafah yang jelas tertolak dan ditolak di Indonesia,” sambung Gus Wal.
Lebih lanjut, Gus Wal mengingatkan pentingnya pendidikan ideologi yang berbasis pada Pancasila, terutama di kalangan mahasiswa dan masyarakat luas. Menurutnya, generasi muda harus diajarkan dan dipahami dengan baik tentang nilai-nilai Pancasila agar tidak terpengaruh oleh paham-paham radikal yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kita harus memastikan bahwa generasi muda tidak terpengaruh oleh paham-paham khilafah, radikalisme, dan terorisme yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa,” tegasnya.
Gus Wal juga menghimbau agar seluruh masyarakat, khususnya mahasiswa, lebih berhati-hati dalam mengikuti setiap aksi dan memastikan bahwa tujuan aksi tersebut selaras dengan semangat nasionalisme dan kebhinekaan yang menjadi dasar negara Indonesia.