30.1 C
Jakarta
Array

Ketika Shalat dan Sabar Menjadi Penolong

Artikel Trending

Ketika Shalat dan Sabar Menjadi Penolong
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

 

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى الْخَاشِعِينَ
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’” (Qs. Al-Baqarah: 45)

Kita sering kali mencari bantuan kesana kemari tatkala kita dirundung masalah, namun kita (mungkin hanya penulis), malah sering khilaf untuk meminta bantuan pertolongan kepada dzat yang maha bijaksana, dzat yang maha agung, dzat yang maha segalanya melalui perantara shalat dan sabar. Shalat adalah bukti kalau kita tunduk kepada Allah Swt, shalat merupakan do’a, shalat adalah ibadah, shalat juga adalah permintaan, sebab dalam shalat berisi permohonan-permohonan kita kepada Allah Swt.

Alangkah indahnya dalam sujud dan ruku’ kita mensucikan dan memuji Allah sebagai pertanda bahwa kita tunduk dan patuh terhadapnya. Allah maha baik maha pengasih dan penyayang, jangankan kepada makhluk-nya yang tunduk dan taat, kepada mereka orang-orang yang mendustakan-nya dan membangkang kepada-nya dengan segala keangkuhan serta kesombongannya, Allah masih saja baik kepada meraka dengan memberikan kenikmatan yang tiada tara kepada mereka.

Mungkin oleh karena itu penulis mengajak marilah kita benahi shalat kita, agar sesuai dengan syariat dan menjalankannya penuh kekhusuan disertai dengan keikhlasan. Kita harusnya merasa malu, jika kita masih setengah-setengah dalam menjalankan shalat, mengabaikannya bahkan tak peduli apakah shalat kita itu sudah benar atau tidak, atau kita melaksanakan-nya hanya sebatas sebagai penggugur kewajiban saja.

Mari kita renungkan bersama, apakah selama ini shalat shalat kita sudah sesuai dengan syari’at? Apakah kita memahami makna setiap kata yang terucap dari bibir kita ?  jawabannya tidak maka kita masih perlu banyak belajar kepada ulama-ulama yang terpercaya.

Bukan sembarang shalat yang akan menjadi penolong kita. Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa orang yang bisa menjadikan shabar dan shalat sebagai penolong ialah mereka yang khusyu’. Tidak ada ukuran baku dalam shalat khusyu’, oleh karena itu kembali kita meminta kepada Allah SWT agar menjadikan shalat kita dengan khusyu’. shalat dan sabar merupakan kunci untuk meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Bersabar dari setiap cobaan dunia baik yang menyenangkan hati atau yang tidak maka jadikanlah shalat sebagai penolong (di dalamnya penuh berisi doa dan dzikir kepada Allah SWT) maka kehidupan kita akan senantiasa diliputi oleh kebahagiaan dan ketentraman.

Untuk bersabar serta menjadikan shalat sebagai sarana memohon pertolongan kepada Allah tidaklah mudah dan mungkin terasa sangat berat. Tetapi, dengan riyadhah dan keistiqomahan disertai dengan keikhlasan rasa berat itu akan hilang dengan sendirinya. Riyadhah sabar dan shalat setiap orang mempunyai waktu yang berberda-beda untuk mendapatkan hasilnya. Mungkin, ada yang beberapa hari sudah mampu merasakan kebahagiaan dan ketentraman, atau berbulan-bulan  bahkan bertahun-tahun baru mampu merasakan hasilnya. 

Hal demikian terjadi sebab tingkat kekuatan dan kedekatan batin seseorang dengan Allah Swt berbeda-beda. Perlu semangat yang kuat agar mampu menjadi orang yang senantiasa sabar dalam menghadapi segala hal dan menjadikan shalat sebagai penolongnya. Sebab kedua hal ini berkaitan dengan hati sehingga tidaklah mudah untuk melakukannya. Inilah salah satu jihad akbar yang digambarkan oleh Nabi Saw.

So.,,, jalani hidup, hadapi setiap masalah yang ada. Jangan menjadi pecundang sehingga kita tidak mampu menghadapi setiap keadaan yang ada, marilah kita tegar dalam menghadapi hidup ini, biarkan masalah datang hadapi jangan jadi pecundang dengan menghindar dari masalah. Saat kita lari dari masalah, sebenarnya hanya menuju ke masalah yang lain yang mungkin saja lebih besar dari masalah yang kita hadapi saat ini. Kita sudah memiliki solusi dari setiap masalah yang muncul yang sudah disiapkan oleh Allah SWT untuk kita. Marilah jalani hidup dengan lebih semangat dan optimis. Tidak ada alasan untuk tidak. 

“Sedekat-dekat seorang hamba kepada Tuhannya yaitu ketika ia sujud, maka perbanyaklah berdo’a di dalam sujud.” (HR. Muslim).

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru