27.3 C
Jakarta
Array

Ketika Al-Ghazali Bersua Nabi Musa

Artikel Trending

Ketika Al-Ghazali Bersua Nabi Musa
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Diriwayatkan oleh al-Raghib al-Ashfihani dalam kitabnya, al-Muhadharat yang juga dinukil oleh Ismail Haqqi dalam karya tafsirnya, Ruh al-Bayan, saat menafsirkan surah Thaha.

Riwayat ini menceritakan bahwa suatu ketika Abu al-Hasan al-Syadzili tertidur dan bermimpi melihat kerumunan orang di sekitaran Masjid al-Aqsha. Al-Syadzili bertanya, “Ada apa orang-orang berkerumun di situ?”.

“Semua para nabi dan rasul sedang berkumpul di sana”, jawaban yang dilontarkan pada al-Syadzili.

Setelah mendekat al-Syadzili mendapati di tengah kerumunan itu ada Nabi besar Muhammad saw sedang duduk paling tinggi di tengah. Dikelilingi oleh para nabi yang duduk di sekitar beliau saw seperti Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, Nabi Nuh dll.

al-Syadzili semakin mendekat dan menyimak perbincangan manusia-manusia mulia itu. Nabi Musa as memulai pembicaraan dengan mengajukan permohonan kepada Nabi Muhammad saw. “Engkau pernah menyatakan bahwa ulama umatmu setara dengan para nabi Bani Israil. Datangkan kami salah satu dari mereka wahai Nabi Muhammad saw”, pinta Nabi Musa as.

Lalu Nabi Muhammad saw memanggil al-Ghazali dengan mendatangkan ruhnya sebagai perwakilan dari ulama umat Muhammad saw.

Al-Ghazali pun langsung menghadap Nabi Musa as. Tak sabar untuk menguji pernyataan kesetaraan ulama umat Muhammad saw dengan para nabi Bani Israil, Nabi Musa as mengajukan pertanyaan kepada al-Ghazali. “Siapa namamu?”, tanya Nabi Musa as.

“Nama saya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Ahmad bin… al-Ghazali”, jawaban al-Ghazali dipotong oleh Nabi Musa. “Sebentar, aku hanya bertanya siapa namamu. Bukan menanyakan nama ayah dan kakek-kakekmu. Mengapa kamu menjawab sepuluh jawaban lebih banyak dari pertanyaan yang saya ajukan. Harusnya engkau menjawab sesuai pertanyaanku”, sanggah Nabi Musa as.

Tersenyumlah al-Ghazali seraya mengatakan, “Bukankah hal ini pernah kau lakukan saat engkau, wahai Nabi Musa as, ditanya Tuhanmu; apa yang ada di sebelah kananmu wahai Musa (baca QS Thaha [20]: 17). Bukankah engkau malah memberikan jawaban lebih panjang dari pertanyaan-Nya?. Engkau tidak hanya menjawab itu tongkatku saja. Tapi engkau juga menyebutkan fungsi kegunaannya. (baca QS Thaha [20]: 18)”.

Nabi Muhammad saw pun tersenyum dengan jawaban al-Ghazali. “Wahai Musa, apa ada ulama umatmu yang seperti al-Ghazali ini?”, tanya Nabi Muhammad saw. “Tidak ada. Benar apa yang engkau katakan wahai Muhammad bahwa ulama umatmu seperti para nabi Bani Israil”, jawab Nabi Musa as. []

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru