28.2 C
Jakarta
Array

Kesunahan-Kesunahan Sholat Idul Fitri

Artikel Trending

Kesunahan-Kesunahan Sholat Idul Fitri
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Setiap jenis ibadah yang disyariatkan Allah kepada umat Nabi Muhammad pasti memiliki tatacaranya sendiri, hal tersebut merupakan keistimewaan bagi umat nabi Muhammad. Termasuk Sholat Ied juga mempunyai tatacara dan kesunahannya sendiri.

Diantara kesunahan-kesunahan Sholat Idul fitri sebagai berikut ada sebagai berikut:

Pertama, disunahkan untuk dilaksanakan secara jamaah, dan waktunya yaitu ketika matahari terbit, kesunahanya yang lebih utama yaitu ketika tinggi matahari telah setinggi mata tombak.

Kedua, disunahkan untuk makan terlebih dahulu sebelum berangat sholat Ied, terutama kurma dalam jumlah yang ganjil.

Ketiga, disunahkan untuk mandi terlebih dahulu setelah fajar, walaupun tidak melaksanakan sholat, juga diperbolekan mandi tengah malam, kemudian memakai wangi-wangian dan menggunakan baju yang indah, memakai baju putih lebih utama.

Keempat, disunahkan bagi anak-anak untuk datang dengan berhias diri, dan bagi wanita yang tidak didambakan dengan tanpa wangi-wangian dan berhias diri, sedangkan wanita yang didambakan makruh secara mutlak baik berhias diri ataupun tidak.

Kelima, berangkat lebih awal setelah fajar dengan berjalan kaki, dan diusahakan memilih jalan yang paling panjang, dan pulang dengan jalan yang yang berbeda dan pendek. Disunahkan juga masuk dan keluar masjid dengan pintu yan berbeda.

Keenam, disunahan untuk takbir pada rakaat yang pertama setelah membaca doa Ifitah dan sebelum membaca Ta’awud sebanyak tujuh kali, dan pada rakaat yang kedua sebelum Ta’awud sebanyak lima kali, tidak termasuk takbir saat berdiri dari sujud. Kemudian diantara sela-sela takbir tersebut digunakan untuk berdizikir kepada Allah dengan bacaan “Subhanallah Walhamdulillah Walailahaillah Wallahu akbar”.

Ketujuh, mengangakat tangan saat takbir tersebut seperti takbirnya Takbiratul Ikhrom, kemudian bersedekap meletakan tangan kanan diatas tangan kiri.

Kedelapan, disunahkan pada rakaat pertama setelah membaca Fatihah untuk membaca surat Qof atau surat Al-A’la, dan pada rakaat kedua surat Iqtarabat atau surat Al-Ghosiyah.

Kesembilan, disunahkan untuk melafalkan kalimat takbir dari terbenamnya matahari sampai sampai sholat Idul Fitri dilaksanakan tepatnya ketika imam mengucapkan lafal Takbiratul Ihram, takbir ini boleh dilaksanakan dimasjid, jalan-jalan, pasar, dll.

Kesepuluh, disunahkan untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan beribadah, hal ini seperti hadist nabi yang berbunyi “Siapa saja yang qiyamul lail pada dua malam Ied, karena demi mengharap ridho Allah, maka hatinya tidak akan mati, dimana pada saat hati manusia menjadi mati”. Ibadah minimal untuk menghidupkan malam Idul Fitri adalah dengan melaksanakan sholat Isya’ dan Subuh secara berjamaah.

Kesebelas, disunahkan juga untuk saling memberi selamat kepada sesama muslim, seperti dengan ucapan “Taqobbalallahu Minna Wamingkum, Taqobbal Ya Karim”.

[zombify_post]

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru