Kata fitnah sejatinya merupakah kata serapan dari bahasa Arab. Namun kata ini hanya diadopsi dalam bahasa Indonesia untuk satu makna saja. Bisa dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), term fitnah hanya diartikan dengan “perkataan bohong yang disebarkan dengan maksud menjelekkan orang seperti menodai nama baik atau merugikan kehormatan orang lain”.
Makna fitnah yang sempit dalam bahasa Indonesia ini jika digunakan untuk memahami ayat-ayat Al-Quran yang membicarakan term fitnah sangatlah beresiko. Sebab makna fitnah sendiri dalam bahasa Arab sangatlah luas. Terlebih lagi ketika menyelami makna-makna setiap kata dalam ayat-ayat Al-Quran.
Setiap kata yang asalnya terdiri dari fâ’, tâ’ dan nûn maknanya berkisar pada ujian dan cobaan, demikian terang pakar bahasa Arab Ibnu Faris dalam Maqâyîs al-Luhghah-nya. Ada juga pakar bahasa –sebut saja al-Raghib al-Ashfihani- yang berpendapat dalam Mufradât Alfâzh Al-Qur’ân, asal maknanya adalah memasukkan emas ke dalam api untuk menguji seberapa kualitasnya. Dari makna asalnya saja makna fitnah dalam bahasa Arab dengan bahasa Indonesia saja sudah berbeda.
Lalu al-Damighani sendiri merangkum makna fitnah dalam al-Quran sangat banyak sekali. Kurang lebih ada 11 arti. Dalam Ishlâh al-Wujûh wa al-Nazhâ’ir fî Al-Qur’ân al-Karîm, disebutkan di antaranya:
- Kemusyrikan
Makna ini terletak pada QS al-Baqarah [2]: 191, yakni (wa al-fitnah asyaddu min al-qatl). Ironisnya ayat ini sering dikutip oleh orang Indonesia berkenaan tentang makna fitnah menurut versi KBBI. Fitnah juga bermakna kemusyrikan dalam lanjutan ayat tersebut yakni QS al-Baqarah [2]: 193.
- Kekufuran
Term fitnah bermakna kekufuran dan kekafiran dalam QS al-Taubah [9]: 48-49, QS al-Hadîd [57]: 14.
- Siksa
Bermakna siksa pada ayat QS al-Nahl [16]: 110 dan QS al-ʻAnkabût [29]: 10 yang turunnya berkaitan dengan seorang bernama Ayasy bin Abu Rabi’ah yang tak lain adalah saudara dari Abu Jahal.
- Cobaan
Fitnah dalam Al-Quran berarti makna asalnya –versi Ibnu Faris- terdapat dalam QS al-ʻAnkabût [29]: 2-3, QS Thaha [20]: 40, QS al-Dukhân [44]: 17.
- Dibakar di neraka
Fitnah juga dikembalikan ke makna asalnya –versi al-Ashfihani- dalam QS al-Burûj [85]: 10 dan QS al-Dzâriyât [51]: 14.
- Membunuh
Fitnah bermakna membunuh terdapat dalam QS al-Nisâ’ [4]: 101 yang berkenaan membicarakan tentang shalat khauf. Makna membunuh juga ada pada QS Yunus [10]: 83.
- Menghalangi
Makna ini terdapat dalam QS al-Maidah [5]: 49, QS al-Isrâ’ [17]: 73.
- Kesesatan
Fitnah bermakna kesesatan berada dalam QS al-Shâffât [37]: 162, QS al-Maidah [5]: 41.
- Alasan/dalih
Fitnah juga berarti alasan/dalih yang terletak pada QS al-Anʻâm [6]: 23.
- Fitnah
Fitnah yang bermakna fitnah itu sendiri hanya berada dalam dua ayat yakni QS Yunus [10]: 85 dan QS al-Mumtahanah [60]: 5.
- Gila
Terakhir fitnah berarti gila terdapat pada QS Nûn [68]: 6.