30.1 C
Jakarta

Kepala BNPT Ungkap 2.157 WNI Terpapar Radikalisme Melalui Medsos

Artikel Trending

AkhbarDaerahKepala BNPT Ungkap 2.157 WNI Terpapar Radikalisme Melalui Medsos
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jombang – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Komjen Boy Rafli Amar meminta para santri di Jombang mewaspadai doktrin radikalisme melalui bahasa asing di media sosial (medsos). Pasalnya, doktrin radikalisme melalui medsos tersebut telah menjerumuskan 2.157 warga negara Indonesia (WNI) ke paham radikal.

Boy mengungkapkan hal itu  pada sambutannya dalam acara santri speech contes tingkat nasional di Pesantren Al-Qur’an Cinta Rosululloh, Jombang, Senin (14/3/2022). Menurut dia, banyak konten medsos yang melakukan doktrin radikalisme. Konten tersebut kerap menggunakan bahasa Inggris untuk melakukan doktrin.

“Jadi, narasi-narasi yang disampaikan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang menggunakan narasi agama dengan menggunakan bahasa Inggris di internet. Itu juga sangat besar sekali,” ujarnya di hadapan santri peserta speech contes tingkat nasional.

Paham radikal yang banyak  beredar di medsos itu seperti yang diprogandakan oleh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Dari catatan BNPT, ada 120 negara yang warganya terpapar paham radikalisme.

BACA JUGA  Kominfo Bersama DPR RI Perkuat Literasi Digital untuk Waspadai Konten Negatif

Bahkan, sudah ada 2.157 WNI yang terpapar paham radikalisme dari konten-konten berbahasa Inggris melalui medsos. Ribuan WNI ini bergabung dalam kelompok ISIS untuk melakukan aksi teror dengan paham radikalisme.

“Sebagian sudah ada yang meninggal dunia, ada yang dikembalikan ke Indonesia, ada juga yang sampai hari ini di dalam penjara. Dan ada yang hari ini di kamp pengungsian. Itu wanita dan anak-anak, sekitar 370. Anak-anak yang berada di bawah usia 10 tahun ada 82 anak terdampar. Itu anak Indonesia, anak kita,” kata Boy.

Oleh karena itu, Kepala BNPT sangat mendukung bila para santri dibekali dengan pengetahuan bahasa Inggris. Itu diharapkan agar ajaran agama yang ‘rahmatan lil alamin’ bisa tersampaikan hingga ke pelosok dunia.

“Apalagi jika para santri kita dibekali dengan pengetahuan bahasa Inggris, maka juga diharapkan menjadi bagian dalam melakukan kontra-narasinya, kontra-propaganda terhadap propaganda yang merugikan nama baik Islam di mata dunia,” pungkas Boy.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru