26.3 C
Jakarta

Ingin Menulis? Kenali Jenis Paragraf dan Cara Menulis Paragraf yang Baik

Artikel Trending

KhazanahLiterasiIngin Menulis? Kenali Jenis Paragraf dan Cara Menulis Paragraf yang Baik
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF
Menulis sudah menjadi sesuatu yang lumrah di masyarakat apalagi di kalangan pelajar. Menulis sudah menjadi hobi hingga pekerjaan di masyarakat. Sudah sejak sekolah dasar, siswa diajari menulis. Bahkan materi menulis merupakan pelajaran yang wajib dengan dimasukan ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Menulis adalah mengonversi bahasa lisan, ide atau pesan melalui karakter (huruf-kata-kalimat) agar bahasa itu bertahan lama dan bisa digunakan untuk memudahkan proses komunikasi lintas ruang dan waktu.

Dalam proses menulis pasti kita mengenal apa yang dinamakan paragraf. Paragraf adalah bagian dari sebuah tulisan. Paragraf biasanya membahas satu pokok pikiran. Pergantian paragraf ditunjukkan dengan baris baru. Pertanyaan kerap kali muncul dari kalangan siswa, mahasiswa dan warga yang ingin belajar menulis yaitu bagaimana cara menulis paragraf yang baik. Masyarakat kerap kali bingung untuk menentukan apakah paragrafnya sudah baik dan mudah dipahami oleh pembaca.

Paragraf sendiri bisa mempercantik bacaan dengan pola dan alur yang bisa meningkatkan seseorang pergi ke paragraf-paragraf selanjutnya. Sehingga apa yang kita tulis dibaca sampai selesai dan tersampaikan hasil bacaan kita. Walaupun demikian nampaknya pelajar ataupun mahasiswa seringkali kebingungan ditambah pelajaran Bahasa Indonesia yang diberikan di sekolah kurang memadai untuk mengembangkan keterampilan menulis.

Dalam artikel sederhana ini kita akan mengupas sedikit mengenali jenis paragraf dan membagikan tip untuk menulis paragraf yang baik. Sebelum kita mengenali jenis paragraf baiknya kita mengenali kalimat pokok dan penjelas. Kalimat pokok berisi gagasan pokok yang biasanya akan dijelaskan oleh kalimat penjelas. Sedangkan, kalimat penjelas adalah kalimat yang memuat keterangan dengan memperjelas kalimat pokok. Penting kita sadari ada juga paragraf yang hanya memuat satu kalimat.

Dilihat dari letak kalimat pokok, ada beberapa jenis paragraf yang umum digunakan. Pertama, paragraf deduktif. Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat pokoknya berada di awal paragraf. Kedua, paragraf induktif. Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat pokoknya berada akhir paragraf. Ketiga, paragraf campuran. Paragraf campuran adalah paragraf di mana kalimat pokok ada dua. Satu di awal paragraf. Satu lagi di akhir paragraf. Paragraf campuran adalah gabungan paragraf deduktif dan induktif.

Cara Menulis Paragraf yang Baik

Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menulis paragraf tetapi kali ini saya akan membagikan cara menulis paragraf yang setidaknya bisa mudah diterima oleh orang yang membaca. dan membuat bacaan lebih menarik.

BACA JUGA  Profesi Penulis Akan Sirna, Ini Alasannya

Pertama, paragraf memiliki kesatuan gagasan

Sebuah paragraf yang baik lazimnya memiliki kesatuan gagasan yang didalamnya terdapat kalimat pokok yang menjadi inti pembahasan. Setidaknya ada satu atau dua kalimat pokok dalam sebuah paragraf. Jangan mencampur dua gagasan inti dalam satu paragraf. Dalam membuat paragraf pikirkan terlebih dahulu mana yang akan dijadikan kalimat utama dan kalimat penjelas. Jika ada gagasan pokok baru, buat paragraf lain. Selanjutnya lengkapi dengan kalimat-kalimat penjelas.

Kedua, paragraf memiliki alur yang jelas

Paragraf yang baik memiliki alur yang jelas. Alur dapat berupa kronologi (menurut urutan waktu peristiwa), rangkaian hal terpenting sampai kurang penting (atau sebaliknya), rangkaian hal umum sampai hal teperinci (atau sebaliknya), perbandingan dua hal atau lebih secara detail, dan rangkaian logika yang tertata rapi. Hindari berpikir melompat-lompat agar kalimat-kalimat yang kita tulis pun memiliki alur yang jelas.

Ketiga, paragraf memiliki kalimat-kalimat yang saling berhubungan

Paragraf yang baik memiliki kalimat-kalimat yang saling berhubungan atau koheren. Kalimat dalam paragraf harus terhubung satu sama lain. Untuk mencapai koherensi dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata transisi. Kata-kata transisi ini menjembatani satu kalimat ke kalimat berikutnya. Dalam menulis paragraf diusahakan menggunakan sudut pandang yang konsisten. Hal tersebut merupakan langkah penting untuk menulis suatu paragraf yang saling berhubungan.

Keempat, paragraf memuat informasi dan pemaparan yang lengkap

Sebuah paragraf yang baik adalah paragraf yang dikembangkan dengan baik. Jika semua kalimat penjelas mendukung gagasan utama, paragraf dapat dikatakan sudah lengkap. Jika tidak ada cukup kalimat atau informasi yang cukup untuk mendukung kalimat pokok, dapat diartikan paragraf tersebut tidak lengkap. Biasanya paragraf yang lengkap terdiri dari setidaknya tiga kalimat: satu kalimat pokok dan dua kalimat penjelas atau pendukung.

Apakah Anda merasa kesulitan dalam menyusun paragraf? Tenang, jangan cemas. Kita memang perlu banyak berlatih dan belajar menulis agar tulisan kita enak dibaca. Banyak membaca juga dari para penulis andal dan terus menulis. Semoga artikel ini bisa membantu teman-teman sekalian.

Salam Literasi!

 

Yusup Nurohman
Yusup Nurohman
Santri di Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru