“Siapa yang tak mau berjumpa dengan ramadan?”, pasti seluruh umat muslim berlomba mengatakan kami rindu dengan ramadan, kami ingin berjumpa selalu dengan ramadan, kami tak ingin berpisah dengan ramadan. Jawaban-jawaban itu selalu muncul ketika datangnya ramadan.
Bagaimana ingin berpisah, jika kita tahu sebagaimana mulianya bulan yang penuh berkah, rahmat dan ampunan, Allah SWT menurunkan nikmat yang tiada tara pada bulan ramadan, semuanya untuk umat muslim. Dan bagi siapapun muslim yang bersungguh-sungguh menggapai ramadan ia akan mendapat pahala bergunung-gunung, apalagi didalam ramadan juga terdapat satu malam yang begitu ditunggu, lailatul qadar.
“Siapa juga yang tak ingin bertemu dengan lailatul qadar?”. Jelas kita bisa pahami dalam surat Al-Qadr (1-5) dengan begitu jelas, bahwa malam lailatul qadar ialah malam kebaikan seribu bulan, bisa kita hitung berapa jumlah tahunya, kurang lebih 83-84 tahun, dengan turunya lailatul qadar pada bulan ramadan, sebagai bukti bahwa Allah SWT menurunkan rahmat dan berkah begitu dahsyat.
Lima ayat dalam surat al-Qadr, menegaskan, disitu terdapat malam dimana malam yang sangat mulia tinimbang malam lainya, ada dua pokok bahasan dalam firman Allah SWT pada surat al-qadr, yang pertama mengenai diturunkanya kitab penyempurna yakni Al-Qur’an Al-Karim, yang dilanjutkan ayat seterusnya, bahwa didalam turunya Al-Qur’an berada pada bulan mulia dan terdapat malam yang paling mulia di sela turunya. Yang kedua, ribuan malaikat yang diutus oleh Allah SWT diturunkan untuk menebarkan rahmat, cahaya-cahaya dari surga secara langsung membawakan kemuliaan bagi orang yang sungguh-sungguh.
Dua hal yang begitu luar biasa, dimana dua hal tersebut turun dalam satu bulan yang paling mulia, disambut riuh gembira oleh pemeluknya. Allah SWT selalu menunjukkan kebesaranya, lewat bulan ramadan sebenarnya kita diingatkan untuk selalu mempertebal keimanan dan janji Allah SWT selalu pasti. Lalu, apakah ada umat muslim yang enggan berpisah dengan berkahnya ramadan? Pasti tidak, keistimewaan ramadan selalu memberikan nilai tersendiri bagi pemeluk islam diseluruh jagad. Mari sucikan diri menyambut berkahnya bulan penuh ampunan.
*Achmad Fakhrudin, Penulis adalah Presiden BEM STIBI Syekh Jangkung Pati.