34 C
Jakarta

Kelompok Pemuda NTT Deklarasi Tolak Radikalisme

Artikel Trending

AkhbarDaerahKelompok Pemuda NTT Deklarasi Tolak Radikalisme
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kupang – Para pelajar, Mahasiswa, serta pemuda dari berbagai organisasi kepemudaan tingkat Provinsi NTT mendeklarasikan bersama menolak radikalisme di NTT.

Deklarasi ini berlangsung di Aula Komodo SMKN 3 Kupang, Senin, 4 Juli 2022, usai kegiatan Pelibatan Pemuda Dalam Pencegahan Terorisme Dengan Pitutur Kebangsaan dengan tema Ekspresi Indonesia Muda.

Deklarasi dilakukan setelah para peserta mendapatkan pelatihan deteksi dini potensi radikalisme dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), juga pembuatan konten kreatif melalui Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) NTT.

Para pemuda menyatakan deklarasi ini bersama pihak BNPT, FKPT NTT dan juga Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) NTT.

Pernyataan sikap dalam deklarasi ini antara lain menolak paham radikalisme di NTT yang dapat memecah kesatuan bangsa, berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945, mendukung tegaknya empat konsensus nasional, menolak khilafah di Indonesia, menuntut penegakan hukum terhadap anasir-anasir yang merongrong Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.

Ketua Badan Kesbangpol NTT sekaligus Ketua FPKT NTT, Yohanes Oktovianus turut menyaksikan deklarasi itu.

Setelah melalui pelatihan dan deklarasi ini diharapkannya para pemuda dapat membantu masyarakat dan pemerintah mendeteksi dini bahaya radikalisme di lingkungan masing-masing.

“Karena daerah-daerah aman justru menjadi ruang bagi paham yang tidak baik disasar oleh oknum tidak bertanggung-jawab,” tukasnya.

Iklan untuk Anda: Seluruh Indonesia kaget! Diabetes mudah diobati (lihat di sini)
Advertisement by

Ketua FPK NTT, Theodorus Widodo, di lokasi serupa menilai kegiatan ini sangat konstruktif membangun semangat nasionalisme anak-anak muda ke depannya.

BACA JUGA  Kemenag Aceh Bersama BNPT Akan Perkuat Pencegahan Terorisme

“Karena mereka ini adalah harapan kita, tumpuan bangsa, bangsa ini ke depan mau di bawa kemana ke depan akan bergantung kepada mereka nantinya. Maka diharapkan ke depan akan ada banyak aksi serupa,” ungkapnya.

Abdul Syukur, salah satu peserta menyebut pelibatan organisasi kepemudaan dalam kegiatan ini akan menambah ilmu mencegah dan  mendeteksi dini radikalisme baik secara personal maupun bersama masyarakat.

Ia berharap ke depan kegiatan serupa lebih dapat melibatkan organisasi kepemudaan bersama BNPT, FKPT, FPK untuk menangkal radikalisme.

“Sisi pencegahan, investigasi, juga bagaimana cara mengetahui, mengarahkan sasaran atau target kita,”  ujarnya mahasiswa semester 8 Universitas Muhammadiyah Kupang ini.

Deteksi dini, kata dia, diperlukan untuk mengenal lingkungan dan siapa pun yang masuk ke wilayah masing-masing, juga dapat melaporkan kepada pemerintah pada unit terkecil seperti RT RW hingga kecamatan.

Ia mengaku pernah mengikuti pula kegiatan dari FKPT pada 2017 lalu mengenai deradikalisasi. Baginya sebagai kaum muda perlu terus meningkatkan pengetahuan kebangsaan, bijak memanfaatkan media sosial, terlebih medsos saat ini menjadi media penyebaran paham radikalisme juga.

“Sebelum kita membagikan sesuatu maka terlebih dahulu perlu kita menyaring informasi yang kita dapatkan terlebih dahulu,” ungkap dia.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru