34.3 C
Jakarta
Array

Keistimewaan Nabi Besar Muhammad Saw (Bagian IX)

Artikel Trending

Keistimewaan Nabi Besar Muhammad Saw (Bagian IX)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Lazimnya binatang sulit dikendalikan oleh manusia saat pertama kali bertemu. Binatang apapun itu pasti akan lari dan kabur dari manusia karena merasa tidak nyaman dan merasa terancam keselamatannya. Berbeda halnya bagi Baginda Nabi Besar Muhammad saw.Binatang apapun pasti akan tunduk dan patuh di hadapan Beliau saw. Banyak sekali riwayat yang menceritakan jinaknya binatang di hadapan tubuh mulia beliau saw.

Riwayat al-Baihaqi menyatakan bahwa suatu saat onta datang menghampiri Nabi saw dengan menundukkan kepalanya layaknya orang akan sujud. Nabi saw pun menyambutnya dengan mengelus-elus kepalanya. Riwayat lain dari Ibnu Abu Syaibah mengabarkan juga bahwa ada seekor onta yang mendekati Nabi saw dan menitikan air mata. Nabi saw memahaminya bahwa onta tersebut mengadu kepada Nabi saw bahwa ia merasa dipekerjakan dengan berat tanpa dipenuhi haknya untuk makan dengan baik. Banyak riwayat lainnya yang mengabarkan Nabi saw menjinakkan onta-onta yangtidak manut pada tuannya. Setelah dielus-elus oleh Nabi saw onta-onta tersebut tidak liar lagi.

Suatu ketika Rasulullah saw berjalan di padang pasir. Tiba-tiba ada yang memanggilnya, wahai Rasulullah. Nabi saw menoleh kesana kemari namun tidak melihat seorang pun. Ternyata yang memanggil adalah seekor rusa yang terikat. Ia memohon kepada Rasulullah saw untuk melepaskan ikatan tersebut karena dia mempunyai dua anak rusa yang haru disusui. Belum sampai melepaskannya, orang yang mengikat datang. Rasul saw pun memintanya untuk melepaskannya.

Dalam satu waktu Nabi saw duduk-duduk bersama sahabat di Madinah. Tiba-tiba datang seekor serigala dan berhenti di hadapan Nabi saw. Rasulullah saw memahaminya. Serigala tersebut adalah utusan sekawanannya yang meminta satu ekor korban. Nabi saw mempersilahkan para sahabat untuk memberikan seekor binatang untuk dijadikan korban agar tidak menyerang yang lain. Kalaupun tidak ada yang berkenan memberi, Rasulullah saw meminta para sahabat untuk berhati-hati.

Di waktu yang lain Ibnu Mas’ud pergi bersama Nabi saw dan melewati sebuah pohon. Di atas pohon tersebut ada sarang burung. Diambillah sarang burung oleh para sahabat. Tidak lama datanglah seekor burung menghampiri Nabi saw. Rasul saw pun bertanya kepada para sahabat, Siapa yang mengambil sarang burung ini? Kami, jawab para sahabat. Kembalikan ke tempat semula, perintah Nabi saw. Para sahabat pun mengembalikannya.

Konon katanya setiap binatang yang pernah ditunggangi oleh Baginda Rasulullah saw akan tetap dalam keadaannya, tidak tambah tua dan lemah karena berkah Nabi Muhammad saw. Memang Rasululllah saw ada untuk menjadi rahmat yang mengasihi seluruh alam semesta apapun itu. Binatang, jin, manusia, tumbuhan dan semuanya. Allahumma Shalli wa Sallim Wa Bârik ʻAlaih. [Ali Fitriana]

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru