Zulhijah merupakan bulan mulia dan termasuk dari asyhur al-hurum. Pada bulan ini juga menjadi waktu pelaksanakan salah satu rukun Islam, yakni haji. Sesuatu yang dimuliakan oleh Allah swt sudah barang tentu memiliki keutamaan, kebaikan dan keberkahan. Sehingga panjatan doa-doa semakin mudah untuk dikabulkan. Apalagi Allah swt bersumpah dengan beberapa hari dari bulan ini dalam al-Quran QS al-Fajr [89]: 1-2;
وَالفَجْرِ وَلَيَالٍ عَشْرٍ
Demi fajar. Demi sepuluh malam pertama dari bulan Zulhijah
Banyak perberbedaan penafsiran di kalangan para mufasir mengenai ayat ini. Sebagian menafsiri ‘fajar setiap hari’. Menurut Al-Suyuthi, yang dimaksud adalah ‘fajar pada hari pertama bulan Muharam’ karena menjadi permulaan hari-hari satu tahun. Sedangkan yang lain berpendapat ‘fajar pada hari raya kurban’, karena pada hari itu sebagian besar ritual haji dilaksanakan serta banyaknya orang beribadah pada waktu tersebut. Ada juga yang mengatakan ‘fajar pada hari pertama bulan Zulhijah’ karena masuk dalam sepuluh malam Zulhijah yang dimuliakan. Adapun pendapat mayoritas ialah ‘fajar hari arafah’.
Sepuluh malam pada ayat diatas juga banyak penafsiran. Al-Suyuthi berpendapat bahwa sepuluh malam itu adalah ‘sepuluh malam pertama Zulhijah’. Penafsiran ini menjadi pendapat mayoritas para mufasir. Ada juga pendapat yang mengatakan ‘sepuluh malam terakhir Ramadan’. Semntara pendapat terakhir menafsirinya dengan ‘sepuluh malam pertama Muharam’. Perlu dicermati bahwa redaksi wa layaalin ‘asyr menggunakan bentuk nakirah. Hal ini mengindikasikan sepuluh malam itu menjadi malam-malam terbaik dalam setahun.
Keutamaan sepuluh malam pertama Zulhijah memang sudah tidak diragukan lagi. Selain karena memuat hari Tarwiyah, Arafah dan Idul Adha, juga karena beberapa hadits yang menguatkan seperti,
مَا مِنْ أَيَّامٍ أَفْضَلُ عِنْدَ اللهِ مِنْ عَشْرِ ذِيْ الحِجَّةِ وَلَا لَياَلٍ أَفْضْلُ مِنْ لَيَالِيهِنَّ
Tidak ada hari yang lebih utama ketimbang sepuluh hari pertama Zulhijah. Juga tidak ada malam yang lebih baik ketimbang sepuluh malam pertama Zulhijah.
Sudah diketahui bahwa Zulhijah menjadi bulan pamungkas dalam kalender Hijriah sekaligus penutup dari tiga bulan haji yang disebutkan dalam QS al-Baqarah [2]: 197. Tiga bulan itu mencakup bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.
Diriwayatkan dari Ibnu Abas ra, ((Tidak ada hari yang lebih baik dari sepuluh hari pertama Zulhijah. Pada hari tersebut perbanyaklah bacaan tahlil dan takbir. Karena hari itu harinya tahlil, takbir dan berdzikir)).
Keutamaan bulan ini tidak hanya disitu saja. Puasa sehari saja menandingi puasa satu tahun penuh. Beramal saleh pun dilipatgandakan menjadi 700 kali. Juga terkabulnya seluruh panjatan doa pada sepuluh hari itu sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits. Karena salah satu dari sepuluh hari itu menjadi hari terbaik dalam satu tahun, yaitu hari Arafah. (Ali Fitriana)