32.9 C
Jakarta
Array

Keistimewaan Hari Jumat (Bagian I)

Artikel Trending

Keistimewaan Hari Jumat (Bagian I)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Sudah maklum kiranya bagi umat Nabi Muhammad saw mengenal keagungan hari jumat. Hadis yang popular tentang ini adalah riwayat Ahmda dan Ibnu Majah dari Abu Lubabah al-Badri bahwa Nabi saw pernah menyampaikan,

سيد الأيام يوم الجمعة

Pemimpin hari-hari adalah hari Jumat

Di antara kesitimewaan hari jumat antara lain:

  1. Hari raya umat Muhammad saw

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda, sesungguhnya hari ini (jumat) adalah hari raya yang dijadikan Allah bagi kaum Muslimin. Siapapun yang datang untuk shalat Jumat, hendaknya ia mandi. Jika ia punya minyak wangi, hendaknya ia memakainya. Hendaknya kalian semua bersiwak. HR. Thabrani

  1. Makruh berpuasa hanya pada hari jumat

Dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim disebutkan bahwa Abu Hurairah meriwayatkan dari Nabi saw, Janganlah seseorang di antara kalian berpuasa pada hari Jumat kecuali ia berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya.

Dalam riwayat lain al-Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Jabir, Nabi saw melarang berpuasa pada hari Jumat.

Larangan pada dua hadis di atas dipahami oleh para ulama sebagai larangan makruh bukan haram. Menurut al-Nawawi kemakruhan ini dikarenakan hari Jumat adalah hari ibadah. Selain shalat Jumat, pada hari ini disyariatkan memperbanyak shalawat, zikir, membaca al-Quran (surah-surah pilihan). Sehingga seorang Muslim tidak puasa di hari itu diharapkan lebih giat dalam melaksanakan ibadah-ibadah yang dianjurkan. Sama halnya dengan dengan tidak disunahkannya puasa di hari Arafah bagi jamaah haji. Di samping itu karena hari Jumat adalah hari raya sehingga puasa tidak diperkenankan.

  1. Membaca surah al-Sajadah dan al-Insan pada shalat subuhnya.

Hanya hari Jumat yang ditentukan bacaan surahnya dalam shalat. Dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah ra, dahulu Nabi saw membaca surah al-Sajadah dan al-Insan pada subuh hari Jumat.

  1. Shalat subuh hari Jumat adalah shalat terafdal.

Dalam riwayat al-Baihaqi disebutkan bahwa, shalat yang paling afdal menurut Allah swt adalah shalat subuh berjamaah di hari Jumat.

Dalam riwayat Thabrani disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, tidak shalat yang paling afdal dari shalat subuh berjamaah di hari Jumat. Aku hanya berharap bagi orang yang melaksanakannya agar ia terampuni.

  1. Shalat Jumat
  2. Setara dengan pahala haji.

Riwayat dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, Jumah adalah hajinya para fakir miskin. Dalam riwayat lain disebutkan, Jumah lebih aku cintai dari haji sunah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru