32.9 C
Jakarta
Array

Kegiatan Seorang Muslim Di Akhir Tahun

Artikel Trending

Kegiatan Seorang Muslim Di Akhir Tahun
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Akhir tahun adalah masa dimana orang sibuk menyiapkan segala sesuatunya, bagi orang perkantoran masa ini disibukan dengan LPJ nya, akan tetapi tidak sedikit mereka yang lupa untuk menyiapkan LPJ kepada tuhan di akhirat kelak. Bagi ahli marketing mereka sibuk menyiapkan diskon dan promo di akhir tahun agar mereka mendapatkan untuk yang berlimpah, akan tetapi tidak banyak dari mereka yang berlomba untu mencari keuntungan-keuntungan yang telah Allah janjikan di akhirat kelak, bagi para guru dan murid mereka sibuk membuat laporan penilaian, akan tetapi tidak banyak dari mereka yang berusaha untuk memperindah penilaian di mata sang juru tulis abadi Roqib dan Atit.

Akhir tahun adalah momen dimana semua orang bergembira dengan menyiapkan segala pernak-perniknya untuk menyambut tahun baru, tahun dimana segala harapan dan keinginan akan ditulis dan direkam dalam ingatan untuk secepatnya diwujudkan.

Akan tetapi beberapa fenomena akhir-akhir ini menunjukan bahwa di akhir tahun banyak sekali musibah yang diturunkan oleh Allah, dari mulai tsunami, longsong dan banjir bandang. Apakah ini semua merupakan azab dari Allah karena umat manusia sudah mulai lalai, hmmm bukan mulai lagi bahkan sudah sejak lama manusia sengaja lalai akan nikmat dan kehadiran tuhan dalam setiap hidupnya. Akan tetapi perlu diingat bahwa kasih sayang Allah jauh lebih mendahului dari pada murkanya, bencana dan musibah sejatinya adalah peringatan agar manusia mulai kembali mencari jalan pulang, jalan menuju Allah.

Ketika banyak orang membuat catatan akhir tahun atau kadeiloskop untuk mengenang segala momen ditahun yang telah berjalan tersebut, baik itu momen indah maupun momen yang harus dijadikan pelajaran, banyak mereka lupa untuk berpikir bahwa tanpa mereka membuat catatan segala aktifitas telah terekam dan tercatat, yang dimana catatan tersebut tidak bisa diedit maupun dirubah.

Oleh karenaya akhir tahun adalah momen yang tepat untuk sejenak merenungkan keberadaan kita di dunia, merenung sesuatu yang telah lampau maupun yang akan datang, marilah kita bermuhasabah, berinstrokpeksi diri, bertafakkur sejenak, bukankah nabi telah bersabda berpikir dalam waktu sejenak lebih baik dari 1000 ibadah sunah.

Cara terbaik untuk merenung di akhir tahun adalah dengan sholat, meminta petunjuk kepada Allah, agar diberikan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat, kita sebagai muslim harusnya bisa belajar mengapa kita bisa di anggap sebagai muslim…? Sudahkah kita menjadi muslim yang baik..? ataukah kita muslim hanya karena beragama Islam tapi secara tindakan bersimpangan dengan Islam..? Secara Bahasa muslim adalah orang yang selamat, atau orang yang pasrah menyerah. Oleh karenanya manifestasi dari ke musliman seseorang tergambar jelas dalam sholat. Apabila kita merenungkan kembali makna dari gerakan dan bacaan sholat pasti akan menunjukan makna hakikat dari seorang muslim. 

Kenapa kata muslim yang artinya pasrah-menyerah ini termanifestasikan dalam gerakan sholat..? hal ini apabila kita renungkan kembali bahwa sejatinya gerakan sholat itu menunjukan arti kepasrahan. Dimulai dari takbir dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan daun telinga. Bukankan mengangkat kedua tangan ini merupakan perwujudan dari seseorang yang telah menyerah, menyerah kepada siapa…? Yang jelas bukan menyerah kepada manusia atau nasib hidupnya akan tetapi menyerah kepada Allah SWT yang telah menjadikanya hidup di dunia. tanda penyerahan ini bisa dilihat dari ucapan yang dibaca saat mengangkat kedua tangan ini yaitu kalimat takbir, Allahu Akbar, Allah maha besar. Jadi salah besar jika ungkapan takbir ini disertai dengan kemarahan atau ambisi keduniaan. Apabila hal ini dilakukan maka makna takbir yang agung ini akan tereduksi.

Belum cukup kepasrahan dan penyerahan kita dengan menganggakat kedua tanggan, Allah perintahkan kita untuk rukuk, rukuk adalah posisi menyerah dengan level yang lebih tinggi daripada hanya mengangkat kedua tangan. di Jepang gerakan yang senada dengan rukuk adalah kepasrahan total kepada matahari, akan tetapi dalam Islam rukuk adalah penyerahan total kepada Allah SWT. 

Rukukpun ternyata belum dianggap cukup untuk menunjukan tanda kepasrahan dan penyerahan kita, maka Allah perintahkan kita untuk sujud, sujud adalah posisi dimana mahkota manusia yang selalu dijaga dan dipamerkan yaitu kepada untuk ditundukkan sejajar dengan dengan kaki, harus ditempelkan kepada kepada tempat yang paling rendah yaitu bumi, bukankah ini adalah tanda dari menyerahnya manusia dihadapan sang Kholiq..? dengan demikian untuk menjadi seorang muslim yang baik haruslah selalu pasrah dan menyerah dihadapan Allah SWT dzat yang maha agung. 

Dengan penyerahan kita yang total kepada Allah maka kita akan mendapatkan salam atau keselamatan, yang dimana salam adalah tanda akhir dari sholat. Hal ini menunjukan bahwa akhir dari sholat adalah salam atau keselamatan. Dan keselamatan itu hanya bisa ditempuh dengan cara pasrah dan menyerahah dihadapan Allah SWT.

Oleh karenanya apabila kita melampaui satu tahun dengan kepasrahan total kepada Allah dengan menjalankan perintahnya dan menjauhi segala larangannya maka di akhir tahun kita akan mendapatkan keselamatan. Bukankan sesuatu yang pasti dicari dan dituju manusia adalah keselamatan..?.

Dengan keselamatan di akhir tahun ini diharapkan kita bisa memulai awal tahun dengan harapan baru, doa baru, dan yang jelas awal tahun akan dimulai dengan rasa optimis, rasa senang karena satu tahun yang akan berjalan akan dilewati Bersama Allah. Walhasil satu tahun kedepan, dengan kepasrahan kepada Allah akan membuat kita menjadi manusia yang lebih dan lebih bermanfaat untuk manusia.

[zombify_post]

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru