32.1 C
Jakarta
spot_img

Kedutaan Besar Rusia Kecam Rencana Prancis dan Inggris Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian ke Ukraina

Artikel Trending

AkhbarInternasionalKedutaan Besar Rusia Kecam Rencana Prancis dan Inggris Kirim Pasukan Penjaga Perdamaian...
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Istanbul – Pada Jumat (7/3), Kedutaan Besar Rusia di Italia mengeluarkan pernyataan resmi yang mengkritik rencana Prancis dan Inggris untuk mengirim “pasukan penjaga perdamaian” ke Ukraina. Dalam pernyataan yang cukup tajam tersebut, Rusia mengecam langkah ini sebagai upaya untuk memperburuk konflik yang tengah berlangsung di Ukraina, serta menekankan bahwa negara-negara Barat telah terlibat dalam konflik tersebut sejak tahun 2015.

Kedutaan Besar Rusia mengungkapkan bahwa pasukan militer Barat, yang dikirim ke Ukraina dengan dalih sebagai instruktur dan penasihat, telah memiliki peran yang lebih besar dari yang terlihat. “Pasukan Barat telah terlibat langsung dalam melatih pasukan Ukraina, merawat peralatan militer yang dipasok dari luar negeri, dan berperan aktif dalam merencanakan serta melaksanakan operasi militer dan serangan terhadap Rusia,” kata Kedutaan Besar Rusia dalam pernyataannya. Dengan kata lain, meskipun pasukan tersebut secara resmi diakui sebagai pelatih atau penasihat, mereka telah berpartisipasi dalam berbagai tindakan militer yang berpotensi memperpanjang dan memperburuk ketegangan antara Ukraina dan Rusia.

Kedutaan Besar Rusia juga menuduh Prancis dan Inggris memiliki niat untuk memperburuk kondisi konflik yang sudah cukup memanas dengan mendukung pengiriman pasukan penjaga perdamaian. Mereka menilai bahwa langkah tersebut bukan hanya sebagai upaya memperburuk situasi, tetapi juga berfungsi untuk menghalangi potensi perundingan damai yang bisa menghentikan pertempuran. “Pengerahan ‘pasukan penjaga perdamaian’ oleh pihak yang secara masif mempersenjatai Ukraina dan mendukung aktivitas terorisme terhadap Rusia adalah tindakan yang sepenuhnya tidak bermoral,” tegas pernyataan tersebut.

BACA JUGA  Usai Taklukkan Hamas, Hizbullah, dan Suriah Netanyahu Incar Iran

Pernyataan ini juga menyoroti posisi Rusia yang dengan tegas menolak kehadiran pasukan asing di Ukraina, dalam bentuk apa pun, termasuk yang beroperasi di bawah misi internasional seperti PBB, Uni Eropa (EU), atau Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE). “Kehadiran militer asing di Ukraina, dalam bentuk apa pun, adalah tindakan yang tidak dapat diterima,” lanjut Kedutaan Besar Rusia. Mereka menekankan bahwa Rusia tidak akan mendukung adanya kehadiran pasukan asing di wilayah Ukraina dan akan menanggapi segala upaya semacam itu dengan tegas.

Rusia juga mengingatkan bahwa langkah-langkah tersebut semakin memperburuk ketegangan di kawasan yang sudah dalam situasi tidak stabil. Ketegangan ini meningkat seiring dengan dukungan militer yang terus diberikan negara-negara Barat kepada Ukraina, yang semakin memperburuk hubungan antara Rusia dan negara-negara Barat. Sebelumnya, Rusia telah berulang kali memperingatkan bahwa keterlibatan lebih lanjut dari Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dalam konflik ini dapat memperburuk situasi. “Keterlibatan langsung NATO dalam konflik ini akan membawa dampak serius bagi stabilitas kawasan dan bahkan dunia,” kata juru bicara Kremlin, menyiratkan potensi eskalasi yang lebih besar jika NATO terlibat langsung.

Dengan munculnya rencana pengiriman pasukan penjaga perdamaian dari Prancis dan Inggris, ketegangan antara Rusia dan negara-negara Barat kemungkinan akan semakin memuncak, dengan Rusia terus menegaskan bahwa kehadiran pasukan asing di Ukraina tidak akan diterima dalam bentuk apa pun.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru