25.4 C
Jakarta
Array

Kaum Wanita yang Selamat dari ISIS Bangun Perkampungan Baru di Jinwar

Artikel Trending

Kaum Wanita yang Selamat dari ISIS Bangun Perkampungan Baru di Jinwar
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Suriah – Wanita yang sekelompoklamat dari ISIS membangun sebuah desa yang dihuni khusus oleh wanita. Mereka menamainya Jinwar, yang berarti “tanah wanita” dalam bahasa Kurdi.

Di desa itu, semua wanita dan anak-anak Suriah disambut, terlepas dari agama, etnis dan pandangan politik mereka.

“Jinwar adalah respons terhadap setiap orang yang berpikir untuk melanggar kebebasan wanita, atau melihat wanita itu sebagai jenis kelamin yang lebih lemah di masyarakat, atau bahwa dia tidak dapat mengatur hidupnya atau mengatur anak-anaknya,” kata Fatma Emin, seorang wanita yang ditanggal di sana, kepada CNN.

“Sebaliknya, seorang wanita dapat membangun rumahnya. Di sini lah kami. Kami membangun desa tidak hanya untuk wanita Kurdi, tetapi kami memiliki orang Arab, kami memiliki Yazidi dan beberapa teman asing juga tinggal bersama kami.”

Fatma Emin adalah seorang ibu tunggal. Suaminya meninggal akibat serangan ranjau darat ISIS pada Agustus 2015.

Emin mengatakan bahwa sejak kematian suaminya, stigma menjadi seorang janda sangat membebani dirinya. Wanita berusia 35 tahun itu juga harus berjuang untuk menjaga keenam anaknya, dan keluarga suaminya memandangnya lemah, karena tidaka ada pria yang bisa melindunginya dan anak-anaknya.

Dia awalnya memiliki pekerjaan yang bagus, yaitu sebagai administrasi (Kurdi). Tapi dia akhirnya pindah ke Jinwar dua tahun lalu.

Saat ini, Jinwar telah menjadi rumah bagi 16 wanita dan 32 anak-anak. Laki-laki diizinkan untuk berkunjung pada siang hari selama mereka bersikap hormat terhadap perempuan, tetapi mereka tidak bisa menginap.

Para wanita bekerja shift, untuk memeriksa siapa yang datang dan pergi dari Jinwar. Mereka hanya membawa senjata saat shift malam untuk keamanan.

Beberapa perempuan yang tinggal di sana melarikan diri dari pemindahan, pemerkosaan, pemenjaraan dan kematian di tangan ISIS dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya.

“Dalam kondisi perang yang telah kita lalui, setiap wanita menderita. Setiap wanita terluka. Setiap wanita hilang, tetapi Jinwar menyatukan mereka,” kata Emin.

Jinwar juga memiliki dewan dan setiap perempuan bergantian bertindak sebagai pemimpin desa setiap bulan.

Para wanita membangun desa dengan cara yang ekologis dan berkelanjutan dengan menggunakan batu bata lumpur.

Mereka membangun 30 rumah, toko dan toko roti, di mana mereka menjual roti dan kerajinan tangan. Mereka juga memiliki tanah tempat mereka menggembalakan hewan dan menanam tanaman.

Desa ini juga memiliki rumah sakit pengobatan alternatif. Beberapa wanita telah dilatih untuk mengobati, tetapi mereka masih kekurangan obat yang cukup untuk membuka rumah sakit yang lengkap.

Selain itu, perempuan ditawari les privat bahasa Inggris dan akan memiliki kesempatan untuk melanjutkan pendidikan mereka seiring dengan pertumbuhan desa.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru