27.5 C
Jakarta
Array

Kata Prof Quraish Shihab soal Muslim Ucapkan ‘Selamat Natal’

Artikel Trending

Kata Prof Quraish Shihab soal Muslim Ucapkan ‘Selamat Natal’
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta-Prof Quraish Shihab mengatakan, persoalan boleh atau tidaknya seorang Muslim mengucapkan selamat hari raya agama lain seperti Natal hanya terjadi di Indonesia, Malaysia, dan sekitarnya. Sementara persoalan seperti itu tidak ada di negara-negara Timur Tengah.

“Bahkan kita bisa berkata, kita tidak akan berkata bolehkah atau tidak (mengucapkan Selamat Natal). Tapi sebenarnya bagus,” kata Prof Quraish dalam sebuah video yang diunggah akun YouTube Najwa Shihab, Senin (24/12).

Bagi Prof Quraish, adalah hal yang bagus manakala seseorang ikut senang atas kegembiraan orang lain. Mengapa? Karena prinsipnya dalam ajaran agama Islam, hubungan seseorang dengan orang lainnya ada dua: hubungan seagama atau hubungan se-kemanusiaan.

“Ketika bergembira, mari kita ikut bergembira. Ketika dia bersedih, mari kita berbelasungkawa,” jelas penulis kitab Tafsir Al-Misbah ini.

Menurut Prof Quraish, baik umat Islam atau pun umat Kristen sama-sama menghormati Nabi Isa as. Sebagaimana Nabi Muhammad saw., Nabi Isa as. juga menerima ajaran agama dari Allah.

“Sehingga kita sambut kehadirannya dengan mengucapkan selamat hari kelahiran dan itu ada di dalam Al-Qur’an. Dalam Al-Qur’an itu, orang pertama yang mengucapkan selamat ‘Selamat Natal’ adalah Nabi Isa as.,” jelasnya.

“Wasalamun alayya yauma wulidtu. Salam sejahtera untukku pada hari kelahiranku (Nabi Isa as.), pada hari aku dibangkitkan nanti. Jadi tidak ada masalah sebenarnya,” tegasnya.

Tidak berarti mengakui apa yang dipercaya umat Kristen

Prof Quraish menilai, mengucapkan ‘Selamat Natal’ tidak serta merta menjadikan orang yang mengucapkannya mengakui apa yang dipercayai umat Kristen. Menurutnya, ini adalah ‘basa-basi’ dalam konteks kehidupan dan kerukunan bersama.

“Hidup ini baru menjadi indah kalau kita hidup harmoni. Gembira saat teman gembira dan sedih saat teman susah,” katanya.

Sebagaimana diketahui, perkara mengucapkan ‘Selamat Natal’ menjadi persoalan tahunan di Indonesia. Setiap menjelang hari Natal, publik Indonesia diramaikan perihal boleh atau tidaknya seorang Muslim mengucapkan ucapan selamat seperti itu. (Muchlishon)

 

Sumber: NU Online

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru