30.1 C
Jakarta
Array

Kapolri: Ideologi Khilafah Tak Boleh Ada di Indonesia

Artikel Trending

Kapolri: Ideologi Khilafah Tak Boleh Ada di Indonesia
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com—Jakarta, Para Pendekar Nahdlatul Ulama (NU) menggelar Kongres ke III di TMII Jakarta. Hadir dalam acara tersebut Ketua PBNU dan Kapolri, yang dianugerai gelar Kehormatan.

Di usia yang ke 31, Badan Otonom Pencak Silat NU Pagar Nusa menggelar Kongres yang ke III pada 3-5 Mei 2017 di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah Jakarta.

Hadir dalam acara itu ratusan Pendekar Pencak Silat NU pagar Nusa dari berbagai daerah di Indonesia. Pada Acara pembukaan hadir Kapolri yang mewakili Presiden Joko Widodo.

Dalam acara yang berlangsung dengan meriah itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, menyampaikan sambutannya mewakili Presiden RI Joko Widodo.

Sebelum memyampaikan sambutannya, Pengurus Pusat Pencak Silat NU Pagar Nusa menganugerahkan gelar anggota kehormatan dengan menyematkan jubah Pagar Nusa kepada Kapolri. Saat itu langsung disambut riuah tepuk tangan para peserta Kongres.

Dalam sambutannya Kapolri menyampaikan bahwa Almarhum Mbah Saleh, kakek dari Kapolri adalah santri  Mbah Hasyim Asy’ari di Tebuireng, Jombang.

“Jika Jubah ini saya lepas. Seragam ini saya lepas, maka di dada dan darah saya adalah darah NU dan saya NU,” tegas Tito dengan nada bersemangat dan bangga menjadi warga NU.

Pagar Nusa adalah salah satu unsur yang memperkuat persatuan dan kesatuan. Diharapkan Pagar Nusa tidak kalah dengan beladiri lain.

“Untuk mengembangkan budaya. Membina kesehatan dan militansi kader. Yang rela membina nusa dan bangsa adalah cita-cita Pagar Nusa,” katanya.

Peran Pagar Nusa katanya, sangat penting untuk menjaga NKRI. Indonesia terbentuk oleh tiga unsur. Pertama, unsur Laskar Pemuda, yang merupakan cikal bakal TNI/Polri.

“Unsur kedua adalah nasionalis Sukarno- Hatta dan ketiga adalah Unsur Islam moderat yakni NU dan Muhammadiyah,” katanya.

Dan Indonesia katanya, masih bertahan karena tiga unsur yang sampai detik ini masih solid. “Satu, gak ada dorong, dua gak ada miring, tiga gak ada roboh Tiga-tiganya harus bergandengan tangan. Untuk itu, menjaga keutuhan negara, NU sangat berperan penting,” katanya.

NU sebagai ormas terbesar di dunia, ideologinya jelas, yakni membela Pancasila dan NKRI harga mati.

“Polri siap bekerjasama dengan NU. Jajaran Polri diminta untuk aktif mengadakan kegiatan bersama NU,” katanya.

Sementara itu, Kapolri juga menegaskan bahwa ideologi khilafah itu tidak boleh ada di Indonesia. Semua wilayah akan goyang dan NKRI akan tumbang jika semua pihak tidak menjaga keutuhan NKRI.

“NU adalah kawan Polri yang terbaik dan paling setia. Jika NU goyangnya negara akan goyang. Semoga Kongres Pagar Nusa sukses dan lancar. Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik. Tetap eksis berkembang. Makin besar. Selamat berkongres,” katanya.(Nur Ridwan)

Sumber: www.nukita.id

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru