26.2 C
Jakarta
Array

Kanada Bantu Rp 87,8 Miliar untuk Basmi Terorisme di ASEAN

Artikel Trending

Kanada Bantu Rp 87,8 Miliar untuk Basmi Terorisme di ASEAN
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta. Kanada menggelontorkan dana sebesar 8,28 juta dolar Kanada atau setara Rp 87,8 miliar untuk membantu negara-negara di Asia Tenggara khususnya ASEAN memberantas terorisme.

“Kami sangat khawatir dengan aksi terorisme di Asia Tenggara secara khusus. Ini merupakan masalah kita bersama. Oleh karena itu, kami memberikan bantuan,” ujar Duta Besar Kanada untuk ASEAN, Marie-Louise Hannan, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (17/11).

Dana tersebut merupakan bagian dari skema program bantuan Pembangunan Kapasitas Anti-kejahatan dan Pembangunan Kapasitas Kontra-Terorisme oleh misi Kanada di Asia Tenggara.

Berdasarkan data kantor misi Kanada untuk Asean yang diterima CNNIndonesia.com, dana bantuan itu terbagi menjadi tiga pos, salah satunya untuk pembangunan kapasitas aparat kontra-terorisme negara anggota ASEAN.

Dengan dana 3 juta dolar Kanada (sekitar Rp 31,8 miliar), Kanada akan membiayai program pelatihan bagi aparat ASEAN dan Interpol untuk mengidentifikasi serangan teroris dan ekstremis, termasuk para militan yang kembali dari zona perang.

Dalam pos kedua, selama empat tahun terhitung mulai 2017, Kanada akan mengucurkan dana 1,78 juta dolar Kanada (sekitar Rp 18,8 miliar) untuk menguatkan kapasitas badan keuangan di Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Bangladesh dalam sektor anti-pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Sementara itu, dengan dana 3,5 juta dolar Kanada (sekitar Rp 37 miliar) dari pos ketiga, Kanada membiayai program Interpol untuk memberikan pelatihan kepada kepolisian juga otoritas imigrasi dan maritim seluruh negara anggota ASEAN dalam memberantas terorisme.

Hannan mengatakan, salah satu program yang dibiayai melalui pos ketiga ini adalah pelatihan INTERPOL untuk memperkuat pertahanan maritim antara Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Menurut Hannan, program ini berkesinambungan dengan upaya kawasan untuk memberantas pembajakan kapal yang menjadi sorotan setelah terjadi sejumlah penyanderaan oleh kelompok militan Abu Sayyaf di perairan Filipina.

Tak hanya warga dari negara-negara kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia, dua orang Kanada juga menjadi korban penyanderaan. Kedua sandera itu akhirnya tewas dipenggal karena Kanada tak membayar tebusan hingga jatuh tempo.

“Kanada juga memiliki kepentingan dalam keamanan di kawasan ini. Bantuan ini merupakan bukti dari komitmen kami,” kata Hannan. (nat)

Cnnindonesia.com

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru