Harakatuna.com – Kamaludin adalah seorang eks narapidana teroris (napiter) yang kini dikenal karena keberhasilannya meninggalkan paham radikal dan membangun kehidupan baru yang produktif. Ia pernah menjadi bagian dari jaringan kelompok radikal yang terlibat dalam aksi terorisme di Indonesia. Namun, pengalaman pahit selama di penjara menjadi titik balik bagi dirinya untuk merefleksikan keyakinan yang selama ini dipegangnya.
Dalam proses deradikalisasi, Kamaludin mendapatkan bimbingan intensif dari para ulama, psikolog, dan petugas penjara. Proses ini tidak mudah karena keyakinan radikal sudah tertanam dalam dirinya bertahun-tahun. Namun, pendekatan yang dialogis dan humanis, serta paparan terhadap nilai-nilai Islam moderat, akhirnya meluluhkan hatinya. Ia mulai melihat pentingnya hidup damai di tengah keberagaman.
Setelah menyelesaikan masa tahanannya, Kamaludin kembali ke desanya dan memilih bertani sebagai mata pencaharian. Baginya, bertani adalah simbol kehidupan baru yang penuh kedamaian dan jauh dari kekerasan. Ia memulai dari awal dengan lahan kecil, namun tekad kuat membuatnya berhasil mengembangkan usaha pertanian hingga dikenal di komunitasnya.
Kamaludin juga mendirikan kelompok tani yang melibatkan eks napiter lainnya. Kelompok ini tidak hanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi, tetapi juga menjadi sarana untuk saling mendukung dalam proses rehabilitasi sosial. Melalui kelompok ini, para eks napiter berusaha bangkit dan kembali diterima masyarakat.
Keterlibatan Kamaludin dalam kegiatan sosial menjadi bukti nyata bahwa perubahan adalah mungkin. Ia sering menjadi pembicara dalam seminar dan diskusi komunitas untuk menyampaikan pesan damai serta bahaya radikalisme. Kehadirannya memberikan perspektif baru bagi masyarakat tentang bagaimana mantan napiter bisa berkontribusi positif.
Meski awalnya ia sempat mendapatkan stigma dari warga, Kamaludin tetap berupaya menunjukkan perubahan dirinya melalui tindakan nyata. Ia aktif dalam pembangunan desa, seperti perbaikan jalan, fasilitas umum, hingga program pendidikan. Keterlibatannya membuat masyarakat mulai membuka diri dan menerima kehadirannya sebagai bagian dari komunitas.
Kamaludin juga bekerja sama dengan lembaga pemerintah dan organisasi non-pemerintah dalam program deradikalisasi. Ia menjadi jembatan antara eks napiter lain dan masyarakat umum, membantu proses reintegrasi sosial yang sering kali sulit bagi mantan pelaku terorisme. Ia percaya bahwa keberhasilan reintegrasi bergantung pada kolaborasi berbagai pihak.
Di sisi lain, Kamaludin terus memperkuat pemahaman agamanya melalui kajian rutin. Baginya, proses deradikalisasi adalah perjalanan seumur hidup. Ia selalu berusaha meningkatkan kesadaran religius yang damai dan inklusif, menjauhkan diri dari pemikiran ekstrem yang pernah menguasainya.
Keluarga menjadi pilar penting dalam proses pemulihannya. Kamaludin melibatkan keluarganya dalam berbagai kegiatan sosial, menjadikan mereka sebagai bagian dari solusi. Ia menyadari bahwa dukungan keluarga mempercepat proses penerimaan dirinya oleh masyarakat.
Keberhasilan Kamaludin tidak lepas dari tantangan berat. Ia masih menghadapi penolakan dari sebagian kecil kelompok yang skeptis terhadap eks napiter. Namun, ia percaya bahwa dengan ketekunan dan kontribusi positif, ia bisa mengubah pandangan negatif tersebut.
Kini, Kamaludin dikenal sebagai figur inspiratif. Perjuangannya untuk keluar dari radikalisme dan membangun kehidupan baru sering menjadi contoh bagi eks napiter lainnya. Banyak pihak mulai mengapresiasi kontribusinya dalam menciptakan perdamaian dan harmoni di lingkungan sosial.
Sebagai bagian dari program deradikalisasi, Kamaludin juga membantu eks napiter lain dengan memberikan pelatihan kewirausahaan. Ia berharap, melalui kegiatan ekonomi yang produktif, mantan napiter dapat hidup mandiri dan jauh dari ajakan kelompok radikal.
Dengan segala usahanya, Kamaludin menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kesempatan untuk berubah. Ia yakin, masa lalu kelamnya tidak menentukan masa depannya. Melalui semangat perbaikan diri, ia terus mendorong eks napiter lainnya untuk melakukan hal serupa.
Kamaludin berharap kisah hidupnya menjadi pelajaran bagi generasi muda. Ia ingin menunjukkan bahwa radikalisme bukanlah jalan keluar, melainkan jalan buntu yang hanya akan merusak kehidupan. Perdamaian, kerja keras, dan kebersamaan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik bagi semua.[] Shallallahu ala Muhammad.