26.8 C
Jakarta
Array

Kajian Sejarah Nabi Dalam Karya KH Hasyim Asy’ari (Bagian II)

Artikel Trending

Kajian Sejarah Nabi Dalam Karya KH Hasyim Asy'ari (Bagian II)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Pada muqodimah kitab Irsyadul Mu’minin, KH Hasyim As’ari memulai menulis kitab dengan suatu hal yang telah menjadi kebiasan penulisan sebuah kitab yang telah dicontohkan oleh para ulama’ pendahulu kita yaitu dengan menyebut Basmalah, Hamdalah serta Sholawat. Beliau mengucapkan segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang telah menjadikan para pendahulu kita (para salaf sholih) sebagai khoirul ummah yang telah menuntun manusia kejalan kebaikan serta memerintahkan kita untuk berbuat baik dan mencegah perbuatan keji dan mungkar sesuai yang telah diajarakan Rosulullah. Kemudian beliau mengucapkan sholawat dan salam kepada khoirul nas, nabi Muhammad SAW yang sejarah kehidupanya menjadi petunjuk dan uswatun khasanah bagi semua manusia, juga kepada keluarga, sahabat, tabi’in dan para pengikutnya selama mata masih terhubung dengan analisa, dan telingga masih terhubung dengat berita.

Setelah mengucapkan Basmalah, Hamdalah dan Sholawat kemudian beliau mengutarakan maksud dan tujuan penulisan kitab, beliau berkata bahwa kitab yang saya tulis ini merupakan sebuah ringkasan mengenai sejarah perjalanan orang yang paling mulia, nabi Muhammad beserta sahabat dan tabi’in. yang saya susun untuk generasi kita, supaya ringkasan kitab ini bisa menjadi ibroh (pelajaran hidup) bagi mereka dimulai dari sekarang sampai saat tiada hari lagi untuk belajar, dan juga supaya mereka mendapatkan petunjuk untuk mengikuti metode hidup terbaik yang telah dicontoh oleh nabi dan sahabat dengan uslub atau bahasa yang ringan, enak dan mudah dipahami. 

Oleh karena itu saya namai kitab karangan saya ini dengan judul “Irsyadul Mu’minin Ila Sirotil Sayidil Mursalin Wa Man Tabi’ahu Minan Shohabat Wah Sholihin”.

KH Hasyim As’ari berpendapat bahwasanya sejarah perjalanan nabi Muhammad adalah contoh dan model kehidupan yang paling bagus kepada para umatnya supaya mereka bisa mendapatkan dua kebahagiaan, kemudian beliau berkata dalam kitabnya bahwasanya kitab ringkasan ini mencukupkkan generasi kita supaya meningalkan menganalisa sejarah kehidupan selain kita, karena ringkasan ini telah mencangkup sejarah perjalanan kehidupan orang terbaik, nabi Muhammad yang dipenuhi dengan akhlak terpuji dan model kehidupan terbaik yang mengantarkan untuk mencapai dua kebahagiaan. 

Kemudian KH Hasyim As’ari, mengutip pendapatnya Syaick Mustofa Luthfi Al Mafluthi, bahwasanya tidak ada kebutuhan secara mutlak bagi kita untuk menganalisa sejarah kehidupan filsafat orang yunani, dan para pembesar romawi, dan ilmuan eropa. Maka seyogyanya bagi kita untuk memahami dan menganalisa sejarah kita, yaitu sejarahnya nabi Muhammad, sejarah yang mulia, yang penuh dengan kesungguhan dan amal nyata, penuh kesabaran dan keistiqomahan, sejarah penuh cinta dan kasih sayang, sejarah penuh hikmah dan siyasah. Dan sangatlah jelas bagi kita bahwa sejarah nabi Muhammad sudah sangat cukup bagi kita untuk dijadikan uswatun khasanah dan model kehidupan yang terpuji bagi oang yang mengharapkan perjumpaan dengan allah dan hari akhir.

Kemudian KH Hasyim As’ari menutup muqodimah kitab ini seraya berkata semoga Allah menjadikan penulisan kitab ini ikhlas karenaNYA semata, dan meminta kepada Allah supaya kitab ini bisa bermanfaat.

penting sekali bagi kita dan genersi kita untuk mengetahui sejarah kehidupan rosulullah, karena sejarah hidup rosulullah adalah teladan bagi kita dalam berbagai aspek. Dalam sejarah perjuangan Indonesia kita sering sekali mendengar adagium yang dilontarkan oleh presiden pertama kita, Ir Soekarno yaitu jas merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Iya emang sejarah adalah hal sangat penting bagi generasi mendatang untuk membangun kehidupanya berdasarkan pengalaman sejarahnya. Tanpa adanya sejarah kita sulit untuk berpijak membangun masa depan. Oleh karena itu marilah kita ingat lagi sebuah ungkapan “politik melawan lupa”, dengan belajar sejarah, jangan sampai kesadisan dan kebengisan sejarah orang-orang terdahulu dan sekarang akan menjadi pemujaan sejarah dimasa yang akan datang. Dan jangan sampai pula perjuangan dan kebaikan sejarah orang-orang terdahulu dan sekarang menjadi hujatan sejarah dimasa yang akan datang.

Apalagi mengenai sejarah kehidupan orang yang paling mulia, nabi Muhammad SAW. Maka wajib bagi kita sebagai orang muslim untuk mengetahui dan meneladani ahklaknya melalui sejarah kehidupan dan perjuangannya. Di era milenial ini yang semuanya serba mudah untuk belajar. Sebenarnya kita sangat mudah sekali untuk belajar sejarah rosulullah, akan tetapi banyak dari orang muslim sekarang yang terlupa atau tidak tau sejarah orang yang ajarannya akan membawa kebahagiaan didunia dan akhirat. Oleh karena itu sangat penting sekali belajar sejarah mengenai sejarah kehidupan nabi Muhammad karena beberapa alasan. Pertama dengan belajar sejarah kehidupan nabi Muhammad, kita bisa meneladani akhlaknya, kedua belajar sejarah kehidupan nabi Muhammad juga termasuk salah satu kriteria bukti kecintaan terhadap nabi Muhammad, ketiga belajar sejarah kehidupan nabi Muhammad merupakan bukti keimanan. Bagaimana iman kita akan menjadi sempurna kalau kita belum mempelajari rukun iman yang ke-empat yaitu iman kepada rosul…?.

Ada sebuah hadist nabi yang diriwayatkan oleh imam tirmidzi berbunyi “ ajarilah anak-anak kalian dengan tiga hal, pertama mencintai nabi, kedua mencintai ahlu baitnya atau keluarganya, yang ketiga mencintai membaca alquran. Inilah dasar pendidikan islam yang sebenarnya yaitu untuk mencintai dan mengenal siapa nabi Muhammad terlebih dahulu sebelum belajar yang lainya. Dengan belajar sejarah kehidupan nabi anak kita akan dibimbing untuk mencintai nabi Muhammad, dengan mengetahui akhlaknya nabi Muhammad yang sempurna, anak kita akan belajar meneladaninya dan belajar bagaimana metode hidup yang akan menuntunnya mencapai dua kebahagiaan, tentunya metode ajaran islam yang rahmatan lilalamin, islam yang moderat, islam yang berkeadialan, bukan islam yang radikal, islam yang mengkerdilkan kasih sayang. 

[zombify_post]

Ahmad Khalwani, M.Hum
Ahmad Khalwani, M.Hum
Penikmat Kajian Keislaman

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru