27.8 C
Jakarta
Array

Jokowi: Toleransi Harus Ditamkan Sejak Dini

Artikel Trending

Jokowi: Toleransi Harus Ditamkan Sejak Dini
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para guru menanamkan nilai-nilai toleransi kepada siswa sejak dini. Jokowi mengatakan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) hadir dalam memperkokoh persatuan dan keberagaman.

“Tolong ini juga diingatkan kepada para murid, bahwa negara ini negara besar. Jadi perlu diingatkan sejak dini, sejak awal. Tidak ada di dunia ini semajemuk Indonesia,” kata Jokowi dalam sambutan membuka Kongres XXII PGRI, di Britama Arena, Jakarta, Jumat (5/7) malam.

Jokowi lantas menceritakan konflik yang terjadi di Afghanistan. Menurutnya, konflik di negara tersebut pecah sejak 40 tahun lalu karena perpecahan antarmasyarakat.

Jokowi menyatakan pengalaman yang terjadi di Afghanistan itu harus menjadi pembelajaran. Ia mengatakan para guru harus menanamkan kepada siswa tentang perbedaan dan keragaman di Indonesia.

“Tolong ini betul sering diingatkan kepada para siswa, sehingga muncul sebuah toleransi yang dimulai dari bawah. Antaranak yang beda agama, antaranak yang beda suku,” tuturnya.

Mantan wali kota Solo itu menegaskan bahwa PGRI hadir dalam memperkokoh persatuan. Menurutnya, PGRI memiliki perwakilan di seluruh kabupaten, kota, kecamatan, bahkan sampai ke desa-desa.

“Ini berperan sentral dalam membentuk karakter bangsa,” tuturnya.

Jokowi melanjutkan pada lima tahun ke depan pemerintah akan fokus dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, lanjutnya, para guru berperan sentral dalam menjalankan program SDM ini.

“Kualitas SDM di semua profesi harus ditingkatkan secara signifikan, kualitas SDM di usia dini, di usia remaja harus ditingkatkan secara signifikan,” ujarnya.

“Di sini lah letak strategis PGRI dalam membangun pendidikan, sekaligus sumber daya manusia yang berkualitas, dan tetap menjadi organisasi profesi yang mewujudkan visi misi dan program programnya secara profesional,” kata Jokowi menambahkan.

Menurut Jokowi, saat ini tujuan pendidikan tak lagi hanya mencetak siswa yang berpengetahuan, tetapi juga memiliki ketrampilan, keahlian, serta juga berkarakter.

Ia mencontohkan pendidikan Pancasila tak cukup hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi lebih penting membentuk karakter dan kepribadian Pancasila kepada setiap siswa.

“Pendidikan kita juga jarus mampu memberikan bekal keterampilan, bekal skil pada siswa yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Ketika pembangunan SDM menjadi prioritas paling utama, sekali lagi peran guru akan semakin sentral. Semakin utama dan semakin strategis,” ujarnya.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru