33.2 C
Jakarta

Jokowi Ajak Dunia Serius Tangani Intolensi, Terorisme, dan Perang

Artikel Trending

AkhbarNasionalJokowi Ajak Dunia Serius Tangani Intolensi, Terorisme, dan Perang
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Jakarta  Presiden  Joko Widodo  (Jokowi) berpidato dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-76, secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat pada Kamis pagi (23/9/2021) dengan membawa beberapa masalah dunia seperti halnya radikalisme, terorisme dan intoleransi.

Dalam bicaranya tersebut Jokowi mengajak dunia untuk serius menangani intoleransi, terorisme, dan perang. Beberapa hal penting ini adalah ancaman serius yang menghantui seluruh negara, bukan hanya Indonesia. 

Ia juga memastikan agar jaminan terhadap hak-hak perempuan dan kelompok minoritas harus terus ditegakkan. Kelompok-kelompok ini memiliki hak yang sama dengan manusia lainnya sesama warga masyarakat suatu negara.

“Kita harus tetap menangani serius intoleransi, konflik, konflik, dan perang. Perdamaian dalam keragaman, jaminan hak perempuan dan kelompok minoritas harus kita tegakkan,” kata Jokowi.

Sejumlah permasalahan kata Presiden harus menjadi fokus bersama. Negara internasional harus bekerja bersama-sama untuk memulihkan kondisi masyarakat pasca Pandemi. Selebihnya jaminan kenyamanan dan ketenangan suatu bangsa harus terus diperhatikan dan perlu terus dikedepankan. 

Diantaranya yaitu potensi praktik kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan , kemerdekaan Palestina yang masih jauh dari harapan, dan krisis politik di Myanmar.

BACA JUGA  Punya Ideologi Kuat, HTI Sulit Ditumbangkan

pemimpin Asean kata Jokowi telah menggelar pertemuan untuk membahas krisis politik di Myanmar.

Pertemuan tersebut menghasilkan lima poin konvensi untuk membantu menangani krisis di Myanmar.

Pertemuan merupakan bagian dari langkah nyata untuk menciptakan masa depan yang baik di dunia.

“Harapan besar masyarakat dunia harus kita jawab dengan langkah nyata, dengan hasil yang jelas. Itulah kewajiban yang ada di pundak kita yang ditunggu-tunggu masyarakat dunia. Itulah kewajiban kita untuk memberi harapan masa depan,” katanya.

Untuk diketahui Sidang Majelis Umum PBB tahun ini mengusung tema “Membangun ketahanan melalui harapan – untuk pulih dari COVID19, membangun kembali secara berkelanjutan, menanggapi kebutuhan planet ini, menghormati hak-hak rakyat, dan merevitalisasi PBB”.

Menteri Luar Negeri Maladewa Abdulla Shahid didapuk sebagai Presiden Sidang Majelis Umum PBB Ke-76 juga membenarkan apa yang disampaikan oleh presiden Indonsia. Bahwa negera internasional perlu bekerja sama untuk menangani kasus khusus.

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru