Harakatuna.com. Banjar – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengingatkan bahaya radikalisme dan terorisme. Peringatan ini disampaikan Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Selatan (Kalsel) Aliansyah Mahadi saat menggelar Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Kabupaten/Kota se-Kalsel, Sabtu (30/11/2024).
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan di Grand Tan Hotel & Conventions Center, Kabupaten Banjar ini menghadirkan beberapa narasumber yaitu, Agus Prabowo, Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik – Kesbangpol Provinsi Kalsel, serta Makmur, perwakilan dari Kesbangpol Kabupaten Banjar.
Aliansyah Mahadi mengatakan, ancaman radikalisme dan terorisme itu selalu ada, sehingga kewaspadaan di lingkungan masyarakat harus selalu ada dan terus ditingkatkan, terlebih menjelang Natal dan Tahun Baru (Naturu) adalah momen sesuatu yang luar biasa.
“Kita juga ingat tahun 2000 lalu, penyerangan gereja di 13 Kabupaten/Kota di Indonesia, dan ini tentunya kita benar-benar harus menjaga dan care atas kondisi sekarang,”ungkapnya.
Menurutnya, kepedulian semua pihak, warning sistem harus ditingkatkan. Pemerintah dan forum-forum saling bahu-membahu bagaimana menjaga keamanan di tempat kita ini, ungkapnya.
Namanya potensi, readikalisme dan terorisme di Kalsel tetap ada dan harus terus diwaspadai. “Kita tidak begitu saja lengah mereka akan muncul, jadi potensi radikalisme itu pasti ada, tapi kita tidak bisa memetakan zona mana, kabupaten mana, kalau itu kita sampaikan bisa terorisnya sudah kabur semua,” ungkapnya.
Pada kegiatan hari ini, pihaknya menghadirkan sekitar 40 orang peserta, khususnya di wilayah Kabupaten Banjar, di antaranya dari Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat, Forum Kerukunan Umat Beragama, Forum Pembauran Kebangsaan, Pengurus Muhammadiyah dan Pengurus NU Kabupaten Banjar, serta para tokoh masyarakat, tambahnya.
Sosialisasi ini, jelas Aliansyah, terus disampaikan ke berbagai elemen masyarakat, dengan tujuan untuk mentransfer informasi terkait upaya pencegahan penyebaran paham radikalisme dan terorisme kepada masyarakat luas.
Menurutnya, peran masyarakat dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme ini adalah dengan menanamkan rasa nasionalisme dan pengalaman Pancasila, serta kecintaan terhadap NKRI sebagai jangkar keyakinan bernegara dan berbangsa. Serta memperkaya wawasan keagamaan dan mendalaminya melalui sumber atau tokoh terpercaya dan populer yang berpandangan moderat dan damai, tutupnya.
Sementara, Agus Prabowo, menambahkan, upaya Kesbangpol Kalsel dalam menangkal berkembangnya paham radikalisme dan terorisme ini, salah satunya adalah bekerja sama dengan Densus 88 Anti Teror. “Banyak informasi yang kami peroleh dari sana. Kemudian kami kumpulkan data-data itu untuk kami laporkan kepada Gubernur Kalsel,” ungkap Agus.
Kemudian, jelas Agus, langkah-langkah konkrit yang dilakukan oleh Kesbangpol Kalsel selain bekerja sama dengan FKPT Kalsel juga menggalakkan sosialisasi yang disisipkan dalam setiap kegiatan di seluruh kabupaten/kota di Kalsel, khususnya para pelajar. “Selain itu, sasaran kami adalah para remaja, ibu-ibu dan anak untuk mencegah paham radikalisme dan terorisme ini,” ungkapnya.