27.6 C
Jakarta
Array

Jangan Sia-Siakan Kemampuan Menulis, Kamu Bisa Jadi Apa Saja!

Artikel Trending

Jangan Sia-Siakan Kemampuan Menulis, Kamu Bisa Jadi Apa Saja!
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Kalaupun tak jadi wartawan, banyak peluang dari menulis. Kemampuan menulis harus dimaksimalkan.” 

Kalimat tersebut terlontar dari mulut mentor magangku di sebuah media massa investigasi ternama tanah air. Aku tetap diam sembari menyerap perkataan itu. Belum ada pemahaman yang ku tangkap saat itu. Sebab tubuh cenderung tengah lelah akibat mengejar narasumber seharian dan harus kembali ke kantor di kawasan Palmerah, Jakarta.

Sebenarnya, ujaran tersebut untuk melecutkan semangatku yang sempat kendor. Dibandingkan kawan magang lainnya, kemampuan ku menulis masih belum mumpuni. Logika kalimatku sukar dipahami, begitu kata mentorku. Kata yang dipilih masih menimbulkan ambigu. Padahal, menulis itu mestinya memberi penjelasan untuk menjawab kebingungan. 

Mentorku tegas. Aku harus punya kemampuan menulis lebih baik lagi selepas program magang ini kelar. Lantas beliau mengisahkan bahwa menulis itu salah satu sarana membuka peluang bagi hidup.

Pasalnya, menulis bisa jadi bekal untuk mengarungi dunia. Sebab, segala lini kehidupan membutuhkan seseorang yang jago merangkai kata. Apalagi di era global seperti sekarang. 

Aku masih terus mencari-cari maksud perkataan mentorku yang terucap pads dua tahun lalu. Kalimat itu terus terngiang-ngiang di telinga. Lalu tertancap di pikiran dan tersimpan dalam ruang memori khusus. 

Rupanya jawaban baru datang beberapa bulan lalu. Selepas menamatkan kuliah, aku melamar berbagai pekerjaan. Tentu sajayang masih berkaitan dengan bidangku, komunikasi. Dan tetap seputar menulis. Sebab aku merasa kemampuan menulislah yang paling bisa ku tawarkan ke dunia industri. 

Kemampuan Menulis Sebagai Industri Kreatif

Pikiranku semakin terbuka bahwa benar adanya yang disampaikan mentorku. Asal bisa menulis dengan baik, kita bisajadi apa saja. Ini bukan membual. Sebab realitanya seperti itu. 

Industri kreatif kini tidak mengkotak-kotakkan jurusan terakhir yang dienyam. Jika memang calon kandidat pegawai mempunyai kemampuan dan pengalaman sesuai posisi yang dituju, tentu tetap akan dilirik

Dan kemampuan menulis dipersyaratkan di beberapa pekerjaan keren masa kini. Bahkan kita tidak bisa menyangkal, di ranah pemerintahan pun, ada kesempatan untuk masuk bagi mereka-mereka yang cakap menulis.

Menulis membuat kita bisa menembus lowongan jadi script writer, content writer, copy writer, intepreter, translator, reporter, analis, editor, public relation, dan researcher. Bahkan dengan menulis, kita tidak perlu takut kehabisan kesibukan dan tidak ada pemasukan. Kita bisa menciptakan pekerjaan yang menghidupi, dengan tetap mengutamakan kenyamanan. Sebab kita menikmati renjana sesuai pilihan hati. Dengan begitu, sesulit apapun akan terasa ringan dan riang

Pekerjaan-pekerjaan keren berhubungan dengan menulis itu, dulu tidak dilirik kini banyak digandrungi. Misalnya, kontributor di media massa, blogger, content creator, social media specialist, dan penulis buku

Lantas adakah kemampuan menulis yang khusus untuk tiap-tiap pekerjaan penulis? Pada dasarnya menulis itu sama saja. Proses menuangkan gagasan lewat tulisan. Tulisan berupa aksara yang dirangkai menjadi kata, kalimat, dan paragraf yang padu dan mudah dipahami. Jadi, bersuka rialah mereka yang jago menulis. Tak perlulah melabeli diri sebagai penulis script, penulis iklan, kolumnis, sastrawan, penulis materi di sosial media, dan lain sebagainya. Itu semua bisa dilakukan asal terus dilatih. 

Menulis Jangan Terjebak Pada Kategorisasi Tulisan

Pengkotak-kotakan bidang kepenulisan justru mengekang daya kreativitas. Tindakan tersebut juga sekaligus mematikan hasrat untuk belajar dan mengeksplor hal baru. Padahal untuk menguasai banyak bidang, perlu keberanian untuk menapaki langkah awal. Jika awalnya terasa masih kurang bagus hasilnya, terus asah dan dalami jenis tulisan yang mesti dibuat.

Seperti mengenali audiens yang disasar, platform yang dimanfaatkan, dan gaya bahasa yang dijadikan acuan. Aspek-aspek inilah yang perlu dipahami. Jangan ragu untuk membaca dan menggali hal-hal yang tidak diketahui dengan bertanya keyang lebih ahli. 

Keuntungan lain dengan bisa menulis adalah bisa merangkap tugas. Misalnya, pada hari aktif, kita berkarya sebagai reporter. Lalu pada akhir pekan, kita isi dengan menulis puisi yang dikirim ke media massa atau dibukukan

Apakah kalian masih meremehkan menulis sebagai aktivitas tidak berguna? Sebaiknya mulai sekarang dalami dan tekuni bidang kepenulisan. Caranya, ambil langkah awal berupa penentuan jenis tulisan apa yang ingin duluan diperdalam. Sesuaikan saja dengan ketertarikan minat lainnya. 

Jika menggemari memancing, mengapa tidak menceritakan keseruan selama melakoni hobi itu? Lalu salurkan kumpulan tulisan tersebut ke penerbit indie. Jalur ini direkomendasikan dipilih lantaran mengakomodasi penerbit pemula yang seringkali tidak dilirik penerbit mayor/besar. 

Jangan ngotot tidak menulis hanya gara-gara ingin merambah bidang asing. Mulai  saja dulu dengan hal-hal yang disenangi. Supaya lebih mengalir dan cair tulisannya. 

Pun ingin menyajikan tulisan yang jauh dari hal-hal keseharian, berarti kita harus bersedia berkorban lebih. Meluangkan waktu untuk riset dan mengobservasi. Permainan intuisi juga dibutuhkan. Agar tulisan yang dihasilkan lebih hidup. 

Memilih jadi penulis juga melibatkan ketangguhan. Sebab saat kita merasa telah andal, kritik dan saran tetap ada. Ini mestinya dipandang sebagai masukan yang membangun. Supaya tulisan kita berkembang.

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru