26.1 C
Jakarta

Jaga Toleransi, Kediri Bentuk Kampung Moderasi Beragama

Artikel Trending

AkhbarDaerahJaga Toleransi, Kediri Bentuk Kampung Moderasi Beragama
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Kediri – Pemerintah Kota Kediri dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Kediri, membentuk kampung moderasi beragama, sebagai upaya menjaga toleransi dan kerukunan warganya.

Ketua FKUB Kota Kediri Muhammad Salim mengemukakan kampung moderasi beragama merupakan bentuk manifestasi dari upaya Pemerintah Kota Kediri bersama FKUB untuk menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat.

“Kampung moderasi adalah pengejawantahan dari konsep yang mana hal ini merujuk kepada sikap dan upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip untuk selalu menghindarkan perilaku ekstrem (radikalisme) dan selalu mencari jalan tengah yang menyatukan dan bersama semua elemen dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa Indonesia,” katanya di Kediri, Selasa.

Ia menambahkan ada tiga indikator utama dalam pembentukan kampung tersebut. Ketiga indikator tersebut meliputi indeks toleransi, tingkat kesetaraan dan indeks kerjasama.

“Berdasarkan ketiga parameter tersebut kami sepakat untuk meresmikan kampung moderasi beragama di masing-masing kecamatan. Kelurahan Burengan (Kecamatan Pesantren), Kelurahan Pakelan (Kecamatan Kota) dan Kelurahan Mojoroto (Kecamatan Mojoroto),” kata dia.

Lebih lanjut, ia juga mengatakan dalam lima tahun terakhir aktif melakukan pendampingan di wilayah-wilayah yang diresmikan sebagai kampung moderasi beragama itu. Pendampingan dilakukan di daerah percontohan masing-masing wilayah kecamatan, sehingga nantinya bisa ditiru kelurahan lainnya.

“Harapannya ke depan nanti akan bermunculan kampung moderasi beragama yang lain di kelurahan-kelurahan yang lain. Targetnya seluruh wilayah Kota Kediri menjadi kota moderasi beragama,” kata dia.

BACA JUGA  FKUB Magelang Jaga Kondusivitas Masyarakat

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri Ferry Djatmiko menyambut baik upaya yang dilakukan oleh FKUB Kota Kediri ini.

Menurutnya hal ini merupakan langkah jitu untuk mempertahan predikat indeks kota toleran di Kota Kediri. Kota Kediri masuk 10 besar kota paling toleran di Indonesia dari hasil survei Setara Institut pada 2021.

“Kota Kediri itu adalah kota yang majemuk, masyarakatnya berasal dari latar belakang yang beragam. Mulai dari suku, ras dan agamanya bermacam-macam. Kami rasa konsep kampung ini akan sangat cocok dengan demografis masyarakat di Kota Kediri,” kata Ferry.

Ia juga berharap nantinya akan semakin banyak kelurahan yang menjadi kampung kampung moderasi beragama. Hal ini sekaligus manifestasi dari nilai-nilai Pancasila.

“Dengan diresmikannya kampung moderasi beragama untuk yang perdana ini dapat menjadi pelopor dan percontohan bagi daerah-daerah lain serta dapat menjadi manifestasi nilai-nilai Pancasila,” kata dia.

Peresmian ini digelar pada Senin (21/11) malam di GOR Jayabaya, Kota Kediri. Dalam acara ini turut menampilkan pertunjukan kreasi dari masing-masing unsur agama mulai dari Islam, Kristen, Katholik Hindu, Budha, Konghuchu hingga penghayat kepercayaan.

Ahmad Fairozi
Ahmad Fairozihttps://www.penasantri.id/
Mahasiswa UNUSIA Jakarta, Alumni PP. Annuqayah daerah Lubangsa

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru