Sebagai sumber utama ajaran Islam setelah al-Quran, hadis memiliki urgensi yang sangat tinggi. Di samping juga sebagai penjelas al-Quran, hadis mempunyai otoritas yang kuat dalam menentukan arah ajaran Islam baik dari segi hukum, akidah, dan akhlaknya. Sehingga bagi pelajar ilmu agama sangat mendesak sekali mempelajari istilah-istilah dalam ranah ilmu hadis. Berikut beberapa istilah ilmu hadis yang wajib diketahui:
- Hadis adalah segala sesuatu yang disandarkan pada Nabi saw baik ucapan, tindakan, persetujuan dan sifat.
- Khabar merupakan sinonim hadis. Namun ada mengartikannya sebagai hadis yang disandarkan pada selain Nabi saw. Sehingga ada juga hubungan hadis dan khabar adalah kata umum dan kata khusus. Setiap hadis pasti khabar. Tidak semua khabar hadis.
- Atsar para pakar memiliki beragam pandangan tentang pengertiannya. Menurut al-Nawawi dalam Taqrîb al-Nawawî, para pakar hadis menamakan hadis yang disandarkan pada Nabi saw (marfûʻ) dan sahabat (mawqûf) dengan istilah atsar. Sementara para fukaha Khurasan yang bersumber dari Nabi saw disebut khabar dan yang berasal dari sahabat dinamakan atsar.
- Sanad adalah jalur periwayatan hadis yang meliputi nama-nama perawi mulai dari bawah hingga sampai sumber hadis yakni Rasulullah saw, sahabat atau tabiin.
- Isnad adalah menceritakan hikayat perawi hadis. Beberapa pakar hadis menyamakan istilah isnad dengan sanad.
- Matn (matan) adalah isi (redaksi) hadis yang diriwayatkan dalam sanad.
- Mukhrij adalah penyusun hadis-hadis dalam sebuah buku disertai sanadnya. Contohnya seperti kalimat أخرجه البخاري setelah penyebutan redaksi hadis yang disusun oleh al-Bukhari.
- Mukharrij adalah orang yang menyandarkan suatu hadis pada perawi yang mukhrij. Ringkasnya mukharrij adalah seorang yang men-takhrîj
- Musnid adalah perawi hadis yang meriwayatkan dengan menyebutkan sanad hingga sumber hadis. Meskipun ia benar-benar mengetahui isi hadis ataupun hanya sekedar meriwayatkan.
- Musnad memiliki dua arti. Pertama hadis yang bersambung sanad-nya dari perawi hingga Nabi Muhammad saw, ini menurut mayoritas pakar hadis. Kedua musnad juga diartikan sebagai kumpulan hadis yang diriwayatkan oleh seorang perawi baik dari kalangan sahabat atau tingkatan di bawahnya seperti Musnad Ibnu Abbas, kitab Musnad Ahmad bin Hanbal
- Muhaddits adalah seorang yang pakar dalam ilmu hadis mencakup sanad, nama-nama perawi, matan (redaksi hadis). Tingkatan Muhaddits berada satu tingkat di atas musnid. Sebab orang yang sekedar meriwayatkan sudah cukup disebut musnid.
- Al-Hafidz adalah orang yang telah hafal 100 ribu hadis disertai dengan sanad-nya. Al-Hafidz dipastikan juga mengerti dan faham dengan apa yang telah ia hafal.
- Al-Hujjah adalah orang yang telah menguasai 300 ribu hadis.
- Al-Hakim adalah orang yang telah menguasai seluruh hadis baik segi matan dan sanadnya. Pun juga mengerti dengan sejarah dan catatan plus-minus pribadi para perawi.