Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Damaskus – Sengketa akut antara Israel dan Suriah yang telah berjalan lama kembali akhir-akhir ini kembali memanas. Beberapa hari lalu, dalam serangan yang menargetkan tentara Iran di menewaskan 10 orang. Pada kesempatan kali ini Israel melancarkan serangan udara ke Suriah tewaskan 23 orang.
Dilansir AFP, Jumat (7/2/2020), serangan dilancarkan Israel ke Suriah pada Kamis (6/2) waktu setempat. Adapun serangan Israel yang tewaskan 23 Orang ini terdiri dari orang Suriah dan petempur asing yang berada di Suriah. Presiden Bashar al-Assad dalam serangan ini merasa tidak terlalu panik. Karena di hari-hari sebelumnya telah indikasi yang menunjukkan akan terjadinya penyeragan pihak Israel.
AFP juga menerangkan bahwa serangan Israel pada mulanya menargetkan kehadiran jejaring Iran di tapal batas Suriah-Israel. Indikasi ini dapat dilacak dari penyerangan sebelumnya yang dilakukan israel terhadap tentang Iran. Sehingga dalam serangan itu Israel sudah menewaskan 3 orang Iran dan 7 petempur asing yang didukung Teheran di Kisweh.
Selain beberapa korban tersebut, serangan Israel juga menewaskan delapan personel angkatan udara Suriah. Angkatan tempur ini tewas di Mezzeh dan Jisr Baghdad, sebelah barat ibu kota. Nyaris bersamaan dengan tragedi itu, Lima orang Suriah pro-Iran juga tewas di kawasan Ezra, kawasan selatan provinsi Daraa dalam serangan Israel.
Informasi-informasi tersebut berasal dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia. Menurut analisa Lembaga pemerhati Observatorium Suriah, perang ini berbasis di Inggris. Sehingga juga berdampak pada kondisi yang memanas antara Israel dan Suriah yang dalam serangan ini tewaskan 23 orang.
Angkatan bersenjata Suriah yang pernyataannya dikuti kantor berita SANA mengatakan angkatan udara telah merespons serangan dua gelombang yang dilancarkan Israel sejak lewat tengah malam.
Serangan berasal dari langit arah Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel dan sebelah selatan Lebanon.
