33 C
Jakarta

Israel Mulai Waswas Pasca Didudukinya Gedung US Capitol Parlemen AS

Artikel Trending

AkhbarInternasionalIsrael Mulai Waswas Pasca Didudukinya Gedung US Capitol Parlemen AS
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Tel Aviv – Setelah gedung US Capitol diserbu para pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump , kini Israel yang merasa ketakutan. Para pejabat Israel dan sejumlah partai politik mengkritik Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu karena tidak mengomentari peristiwa penyerbuan di gedung Kongres AS tersebut.

Mereka pun khawatir penyerbuan semacam itu dapat terjadi di Israel dengan kondisi politik sekarang. Anggota parlemen Israel, Knesset, Orna Barbivai menyatakan, “Netanyahu harus menghubungi temannya Donald Trump untuk memberitahunya bahwa adegan ini tidak akan ditiru di Israel.”

“Apa yang terjadi di Washington bisa terjadi di Israel sehari setelah pemilu, karena Netanyahu melanjutkan hasutannya melawan pengadilan,” papar anggota Knesset Eli Avidar.

Anggota Knesset Ofer Shelah menambahi, “Apa yang terjadi di Gedung US parlemen AS, meskipun merupakan negara demokrasi terkuat dan paling menonjol, menunjukkan bahwa satu orang dapat merusak fondasi satu negara. Oleh karena itu, kita harus melindungi sistem demokrasi di Israel sebelum terlambat.”

Pemimpin Partai Harapan Baru Gideon Sa’ar juga menegaskan, “Apa yang terjadi di Amerika Serikat mengingatkan kita tentang apa yang juga bisa terjadi di Israel karena keadaan polarisasi dan ekstremisme.”

BACA JUGA  Paus Fransiskus Kembali Minta Israel Hentikan Serangan ke Gaza dan Pembebasan Sandera

“Penolakan Netanyahu untuk mengomentari gangguan yang menjijikkan di Washington tidak datang secara kebetulan, karena dia pikir dia lebih penting daripada negara,” ujar anggota Knesset Ron Huldai.

Menurut anggota Knesset, Tamar Zandberg, “Percobaan kudeta di Amerika Serikat adalah hasil dari upaya Trump meyakinkan para pendukungnya bahwa kemenangannya adalah keputusan ilahi dan bahwa tidak ada Partai Demokrat yang dapat mengubah fakta itu. Sayangnya, banyak partai sayap kanan percaya bahwa demokrasi bekerja hanya dengan satu cara. Oleh karena itu, saya berharap ini tidak akan terjadi di Israel, tetapi saya tidak dapat menjanjikan itu.”

Anggota parlemen lainnya, MK Karin Elharar menekankan, “Peristiwa yang terlihat di Washington seharusnya membuat takut semua orang Israel, namun pada akhirnya, hasutan berubah menjadi kekerasan.”

Dia menambahkan, “Apa yang terjadi malam ini di Washington adalah percobaan kudeta yang dapat segera ditiru kembali di Israel. Netanyahu melakukan hal yang sama selama empat tahun terakhir dan sejak awal penyelidikan. Oleh karena itu, kita harus waspada dan memperingatkan semua Demokrat di Israel menghindari gelombang kekacauan yang dipimpin Netanyahu.”

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru