Harakatuna.com. Jakarta – Islam Wasathiyah atau Islam moderat kini menjadi salah satu konsep penting yang relevan dalam kehidupan beragama dan berbangsa, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks. Dalam konteks Islam Berkemajuan yang diusung oleh Muhammadiyah, prinsip ini menekankan keseimbangan antara dunia dan akhirat serta menghindari segala bentuk ekstremisme.
Prof. Casmini, anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, mengungkapkan pentingnya pengembangan Islam Wasathiyah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Menurutnya, Islam Wasathiyah adalah jalan tengah yang mengutamakan keseimbangan dan keadilan, baik dalam beragama, berbangsa, maupun dalam kehidupan sosial. “Islam Wasathiyah adalah jalan tengah yang tidak ekstrim ke kanan maupun ke kiri. Konsep ini menekankan keseimbangan dan keadilan dalam beragama, berbangsa, serta dalam kehidupan sosial,” ungkap Prof. Casmini saat mengisi Pengajian Ramadan 1446 H PP Muhammadiyah pada Senin (3/3).
Mengawali pembahasan, Prof. Casmini mengutip Surah Al-Baqarah ayat 143, yang menjadi dasar bagi empat dalil utama terkait konsep Islam Wasathiyah. Selain itu, ia juga menyoroti bahwa Islam Berkemajuan yang digagas oleh Muhammadiyah telah tercermin dalam Muktamar ke-47 pada tahun 2015 di Makassar, dengan merumuskan konsep Darul Ahdi wa Syahadah. Konsep ini menegaskan bahwa warga Muhammadiyah memiliki tanggung jawab untuk mengisi kemerdekaan dengan kontribusi nyata bagi bangsa demi terwujudnya negara yang maju, makmur, adil, dan sejahtera.
Islam Berkemajuan, lanjutnya, memiliki empat poin utama yang mendefinisikan ciri khas Wasatiyah. Pertama, Islam Berkemajuan menyampaikan nilai kebenaran, kemaslahatan, dan keutamaan hidup bagi seluruh umat manusia. Kedua, Islam Berkemajuan menjunjung tinggi kemuliaan manusia, baik laki-laki maupun perempuan, tanpa diskriminasi. Ketiga, Islam Berkemajuan mengusung misi damai dan menolak perang, penindasan, keterbelakangan, serta segala bentuk kerusakan dan kejahatan. Keempat, Islam Berkemajuan berupaya melahirkan keutamaan yang mampu menangani kemajemukan umat manusia di seluruh dunia.
Menurut Prof. Casmini, Muhammadiyah juga berkomitmen untuk mendukung gerakan anti-terorisme, anti-radikalisme, dan anti-penindasan dalam segala bentuknya. “Dengan demikian, Muhammadiyah terus mengedepankan konsep Islam Rahmatan lil ‘Alamin untuk kemaslahatan umat manusia,” tegasnya.
Namun, Prof. Casmini juga mengingatkan tentang sejumlah tantangan dalam penerapan Islam Wasathiyah. Salah satunya adalah kesenjangan antara pemimpin dan akar rumput, yang menyebabkan perbedaan pemahaman dan kesulitan dalam menyampaikan konsep ini dengan baik. Selain itu, ia juga menyoroti ketidakseimbangan materi dakwah di Muhammadiyah dan Aisyiyah, yang masih lebih banyak berfokus pada aspek ibadah (ubudiyah) daripada hubungan sosial (muamalah). Padahal, keseimbangan antara dunia dan akhirat adalah inti dari ajaran Islam Wasathiyah.
“Dakwah kita masih banyak yang belum mampu menjangkau generasi milenial. Coba perhatikan platform media sosial Muhammadiyah dan Aisyiyah, kita masih kesulitan untuk menarik perhatian anak-anak muda,” tambahnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, Prof. Casmini mengusulkan beberapa langkah strategis. Pertama, revitalisasi jaringan Muhammadiyah guna memperkuat nilai-nilai Wasathiyah, baik di Indonesia maupun secara global. Kedua, pengembangan multisektor agar konsep Wasathiyah tidak hanya diterapkan dalam bidang keagamaan, tetapi juga dalam pendidikan, kesehatan, dan kebencanaan. Selain itu, ia menekankan pentingnya pendidikan dan publikasi ilmiah untuk menyebarluaskan gagasan Islam Wasathiyah.
Prof. Casmini juga mengusulkan integrasi nilai Wasathiyah dalam seluruh aspek kehidupan Muhammadiyah, serta transformasi sosial melalui pendekatan pencerahan menuju masyarakat yang lebih baik. “Wasatiyah Islam Berkemajuan bukan sekadar konsep, tetapi sebuah gerakan yang harus dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan yang tepat, Islam Wasathiyah dapat menjadi solusi bagi berbagai tantangan sosial dan ideologis yang kita hadapi saat ini,” pungkasnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan Islam Wasathiyah dapat memberi kontribusi nyata bagi kemaslahatan umat manusia dan membawa kedamaian serta keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.