33.2 C
Jakarta
Array

Islam Moderat Solusi Islam Damai di Indonesia (Bagian III-Habis)

Artikel Trending

Islam Moderat Solusi Islam Damai di Indonesia (Bagian III-Habis)
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Kedua. Adanya hegemoni pemikiran islam moderat, artinya pemikiran islam moderat harus terus menguasi pemikirian para ilmuan, hegemoni pemikiran islam moderat ini melalui usaha pengintegrasian kata-kata (dominan) untuk mempengaruhi dan sekaligus mengkooptasi wacana islam, politik, sosial pada tingkat public. hal ini penting rasanya untuk mengkonter pemikiran yang cenderung liberal yang berkembang dimasyarakat, dengan adanya hegemoni pemikiran islam moderat ini akan memimalisir berkembangnya pemikiran liberal, saling fitnah dan saling hujat diantara ormas islma. dan juga untuk mengkonter para orientalis yang terus mempelajari islam dan untuk menghancurkan islam, perlu adanya penguatan oksidentalisme untuk mengkonter segala wacana tentang liberalism sehingga islam damai bisa dipertahankan dan tetap menjadi identitas bangsa Indonesia.

Ketiga, mengembangkan prototype islam moderat yaitu mencoba mencari jalan tengah. dengan berlandaskan prototype ini islam moderat akan selalu bisa menghindari dua titik ekstrem dan selalu mengusahakan jalan tengah dalam penyelesaian setiap persoalan. Sejak dahulu para pemikir islam selalu menggunakan prototype ini menyelesaikan sebuah permasalahan dan pertentangan antara dua kutub yang saling berseberangan, misalnya untuk menyelesaikan permasalah teologi diantara qodiriyah yang selalu mengedepankan akal dan jabariyah yang selalu berpangku pada kekuatan tuhan maka dicarilah jalan tengah dengan terbentuknya paham ahlus sunah waljamaah.

Keempat, menggunakan prinsip tawasut (pertengahan), tasamuh (toleran), tawazun (keseimbangan). Dengan menggunakan prinsip ini kehidupan sosial dan bermasyarakat akan terjaga, dengan adanya prinsip ini para pendakwah tidak akan menyampaikan paham-paham yang bertentangan dengan landasan suatu Negara. Kelima. Adanya penguatan sumberdaya manusia dikalangan islam moderat, hal ini dirasa penting karena para ektrimis dari wahabi selalu menggunakan argument yang bagus dan kuat, dan selalu menanyakan dalil dari sebuah praktik ibadah. hal ini terutama adanya penguatan paham ahlussunah wal jamaah dikalangan mahasiswa dan para kyai ditingkat kampung. Penyebaran paham wahabi ini sangat dominan dikalangan mahasiswa, dan apabila para mahasiswa ini tidak mempunyai dasar yang kuat tentang ahluh sunah waljamaah mereka akan mudah sekali pindah haluan aqidah ke ajaran wahibisme atau ajaran liberal lainya.  Keenam,menggunakan dasar muhafadhoh ala qodimis sholih wal akhdu bil jadid al aslah untuk menjawab segala tantangan jaman yang terus berubah.

Dengan mengunakan dasar ini segala macam kemajuan bisa dijawab dan tidak keluar dari koridor islam moderat ahlus sunah waljama‟ah. Artinya akan selalu mempertahankan susuatu yang sudah bagus seperti tetap berpegang teguh pada empat madhab untuk menjawab segala masalah furuiyah fiqhiyah yang begitu luar biasa dizaman yang modern ini. Dan mengambil sesuatu yang baru yang sifatnya lebih baik dari yang dahulu seperti yang dilakukan oleh kyai sahal mahfud menghadapi perkemangan zaman dengan terobosan fiqh sosialnya, dengan membangun koperasi untuk meningkatkan masyarakat dikajen, tempat beliau tinggal.

Tujuan utama dari pembangunan operasi ini adalah kemashlahatan umat islam. Hal seperti ini sesuai yang tercantum pada pasal 2 Qonun Assay Li Jamiayatit Nahdhotil Ulama (anggaran dasar NU) yaitu 1. Memegang teguh dari salah satu madhab yang empat (yaitu madhabnya Imam Muhammad bin Idris As Syafi’i, Imam Malik Bin Anas, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad Bin Hambal.) 2. Menyelenggarakan apa saja yang menjadikan kemasylahatan agama islam. Dengan begitu islam moderat dalam memaknai perkembangan zaman tidak menjadi liberal, tidak membid‟ahkan ajaran yang lain dan tidak mengkafirkan ajaran yang tidak sepaham serta semakin meninggalkan nilai sosial yang diajarkan para ulama sebelumnya, akan tetapi menjawab tantangan zaman untuk kemasylahatan dan kejayaan agama Islam.

*Khalwani, Penulis Asal Demak yang sedang menyelesaikan Program Studi Islam Nusantara di UNUSIA Jakarta

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru