Dengarkan artikel ini
Harakatuna.com. Qamishli – ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bunuh diri di dekat sebuah gereja di kota Qamishli, Suriah timurlaut. Kejadian itu menunjukkan bahwa orang-orang Kristen Suriah tetap menjadi sasaran utama kelompok teror itu, kata para pejabat dan pakar setempat.
Bom mobil, yang diledakkan hari Kamis (11/7) di dekat Gereja Virgin Lady di Qamishli. Sehingga mengakibatkan lebih dari 12 orang terluka, beberapa dalam kondisi kritis. Ledakan bom juga merusak bagian-bagian gereja.
Melalui media online-nya, kelompok teror itu mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) yang didukung AS menyatakan kemenangan atas ISIS pada bulan Maret tahun ini.
Manun demikian para pejabat SDF mengatakan kelompok ISIS masih tetap merupakan ancaman bagi penduduk lokal.
ISIS “mempunyai sejumlah besar sel-sel tidur. Sehingga dapat melakukan serangan mematikan terhadap warga sipil di daerah kami. Terutama warga Kristen Suriah dan minoritas lainnya,” kata Abdulkarim Omar, wakil ketua hubungan luar negeri.
ISIS yang telah kehilangan semua wilayah yang pernah mereka kuasai. Itu artinya militan ISIS itu lebih mungkin merencanakan dan melakukan serangan bunuh diri. Termasuk di daerah-daerah di bawah kendali SDF, kata Omar kepada media..
2014 ISIS menguasai sebagian besar wilayah di Suriah dan Irak tahun. ISIS memberlakukan jizya, yaitu pajak Islam yang dikenakan pada non-Muslim. Di bawah hukum itu, orang-orang Kristen dipaksa membayar biaya bulanan atau tahunan untuk tinggal di wilayah yang dikuasai ISIS.
Banyak orang Kristen dipaksa untuk masuk Islam atau menghadapi perlakuan buruk oleh ISIS.
