Harakatuna.com. Damaskus – Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi mengatakan kebangkitan Takfiri di Suriah utara merupakan bagian dari proyek Amerika dan Israel. Mereka bertujuan untuk menyebarkan ketidakamanan di kawasan Timur Tengah.
Dalam percakapan telepon dengan Menlu Rusia Sergei Lavrov, Araghchi mengatakan masyarakat internasional memikul tanggung jawab untuk memerangi momok terorisme yang ganas. Ia menambahkan bahwa negara-negara Timut Tengah harus lebih waspada.
“Iran, Rusia, dan negara-negara regional, khususnya negara-negara tetangga Suriah, harus menjaga kewaspadaan dan meningkatkan koordinasi untuk menggagalkan rencana berbahaya ini dan melawan tindakan teroris di Suriah,” tuturnya dalam telepon dengan Lavrov.
Menlu Rusia, pada bagiannya, memberi pengarahan kepada mitranya dari Iran tentang penilaiannya terhadap perkembangan terbaru di Suriah. Lavrov meminta semua pihak untuk mengambil langkah-langkah yang lebih terkoordinasi untuk memerangi terorisme dan mendesak konsultasi erat antara Teheran dan Moskow.
Para diplomat tinggi Iran dan Rusia menegaskan kembali dukungan kuat negara mereka terhadap kedaulatan nasional dan integritas teritorial Suriah. Mereka mendukung penuh pemerintah dan tentara negara Arab dalam melawan kelompok-kelompok teroris.
Melansir Press TV, Araghchi dan Lavrov menekankan pentingnya mengejar masalah tersebut dalam kerangka pembicaraan Astana. Meraka menekankan bahwa Iran, Rusia, dan Turki diharuskan untuk mengadakan lebih banyak koordinasi sebagai penjamin proses perdamaian Astana.
Pasukan Tentara Suriah terus menangkis serangan oleh kelompok-kelompok teroris yang didalangi oleh Israel dan AS. Pasalnya gerombolan teroris ini yang didukung asing telah menyasar barat laut negara itu, terutama kota terbesar kedua, Aleppo.
Menurut sumber-sumber lokal, Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi teroris sekutunya maju ke beberapa bagian kota terbesar kedua di Suriah, Aleppo, pada hari Jumat. HTS merebut beberapa wilayah termasuk al-Hamdaniyah, al-Furqan, dan al-Zahraa setelah dua hari bentrokan hebat.
Sebagai pertahanan diri, pasukan Suriah dengan cepat melancarkan operasi balasan untuk mengusir mereka. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), suatu pemantau yang berbasis di Inggris, mengatakan pesawat tempur Rusia telah melancarkan serangan di beberapa wilayah kota Aleppo untuk pertama kalinya sejak 2016 untuk menghentikan kemajuan teroris.
Media lokal mengatakan pada hari Sabtu pasukan Tentara Suriah terus mengusir serangan oleh kelompok-kelompok teroris yang didukung asing di wilayah barat laut negara itu. Militer Suriah, yang didukung oleh kekuatan udara Rusia, melancarkan serangan balasan terhadap posisi-posisi teroris di pinggiran Aleppo dan pedesaan timur Idlib.