30.1 C
Jakarta

Iran Ancam Ratakan Dua Kota Israel dengan Tanah

Artikel Trending

AkhbarInternasionalIran Ancam Ratakan Dua Kota Israel dengan Tanah
Dengarkan artikel ini
image_pdfDownload PDF

Harakatuna.com. Tel Aviv – Iran , untuk kesekian kalinya mengancam akan meratakan dua kota Israel, yakni Tel Aviv dan Haifa, dengan tanah. Kali ini ancaman dilontarkan Menteri Pertahanan Amir Hatami pada hari Minggu.

Dia mengatakan kedua kota itu akan diratakan dengan tanah jika Israel berani menyerang Iran. Ancaman disampaikan agar negara Yahudi itu menyadari bahayanya. Ancaman seperti itu telah sering disampaikan para pejabat militer Teheran. Sebaliknya, rezim Zionis juga kerap mengumbar ancaman untuk menyerang Iran.

“Kadang-kadang, rezim Zionis [Israel] karena putus asa membuat klaim besar terhadap Republik Islam Iran yang dikira mengancamnya,” kata Hatami pada sebuah upacara untuk tentara, seperti dikutip Times of Israel, Senin (8/3/2021).

”Harus diketahui bahwa jika [negara] itu melakukan sesuatu, kami akan meratakan Tel Aviv dan Haifa dengan tanah,” ancamnya.

Dia melanjutkan bahwa Iran memiliki semua kekuatan yang dibutuhkan untuk menjaga stabilitas negara dan membanggakan kekuatan regionalnya melalui “kelompok perlawanan”.

Pernyataannya muncul setelah Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan selama wawancara dengan Fox News pekan lalu bahwa jika dunia tidak melakukan sesuatu tentang program nuklir Iran maka Israel dapat melakukannya sendirian. Dia mengatakan bahwa Israel sedang memperbarui rencananya untuk serangan militer prospektif.

“Jika dunia menghentikan mereka [Iran] sebelumnya, itu jauh lebih baik. Tapi kalau tidak, kami harus berdiri sendiri dan kami harus bela diri sendiri,” ujar Gantz.

Israel telah dua kali melakukan serangan militer terhadap program nuklir musuhnya—Irak pada tahun 1981 dan Suriah pada tahun 2007—di bawah apa yang kemudian dikenal sebagai “Doktrin Begin”, yang menyatakan bahwa Israel tidak akan mengizinkan negara musuh untuk mendapatkan senjata atom.

Gantz sebelumnya telah memperingatkan bahwa Israel akan melakukan serangan militer terhadap Iran, jika perlu.

BACA JUGA  PM Israel Bersikukuh Tolak Pengakuan Internasional Terhadap Negara Palestina

Pernyataannya muncul setelah Israel menuduh Iran menargetkan kapal kargo milik pengusaha Israel yang berlayar di Teluk Oman akhir bulan lalu. Ledakan tersebut menyebabkan dua lubang di MV Helios Ray di sisi kiri dan dua di sisi kanan, tepat di atas garis air.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menuduh Iran sebagai pelakunya, namun Teheran dengan cepat membantahnya.

Pada hari Minggu, Presiden Iran Hassan Rouhani mendesak Eropa untuk menghindari ancaman atau tekanan dalam setiap negosiasi dengan Teheran.

Nasib kesepakatan nuklir Iran, yang secara resmi dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), telah digantung sejak mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara sepihak menarik diri Amerika pada 2018 dan menerapkan kembali sanksinya terhadap Teheran.

Menyusul kemenangan pemilu AS oleh Joe Biden pada November, AS, pihak-pihak Eropa dalam kesepakatan itu—Prancis, Jerman dan Inggris—dan Teheran telah mencoba untuk menyelamatkan kesepakatan itu.

“Cara terbaik untuk menyelesaikan masalah dengan mitra Eropa di berbagai tingkat bilateral, regional dan internasional, adalah negosiasi berdasarkan saling menghormati dan menghindari ancaman atau tekanan,” kata Rouhani kepada Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney, seperti disampaikan pihak Kepresidenan Iran dalam sebuah pernyataan.

Irlandia bukan pihak dalam kesepakatan nuklir Iran, tetapi saat ini duduk di Dewan Keamanan PBB.

Presiden Iran mengkritik ketidakaktifan Eropa pada komitmen JCPOA dan menambahkan bahwa Iran berkomitmen untuk melestarikan JCPOA dan merupakan satu-satunya pihak yang telah membayar harga untuk itu.

“Tapi situasi ini tidak bisa berlanjut seperti sekarang,” tegas Rouhani. “Mempertahankan dan menghidupkan kembali kesepakatan itu menuntut semua pihak untuk bertindak sesuai dengan komitmen mereka.”

Harakatuna
Harakatuna
Harakatuna.com merupakan media dakwah berbasis keislaman dan kebangsaan yang fokus pada penguatan pilar-pilar kebangsaan dan keislaman dengan ciri khas keindonesiaan. Transfer Donasi ke Rekening : BRI 033901002158309 a.n PT Harakatuna Bhakti Ummat

Mengenal Harakatuna

Artikel Terkait

Artikel Terbaru